Jika berkaca dari sejumlah gerakan. Juga tentang prestasi. Baik Prof Surya di Unibos. Dan Prof Jamal di Unhas. Ada harapan pendidikan di masa mendatang menjadi lebih baik-- di Makassar. Kita tentu berdoa. Agar keduanya konsisten dan komitmen. Pada ruang-ruang akademik-- yang merdeka.
Tidak kemudian terjerumus. Ke dalam lubang politik praktis. Seperti beberapa rektor. Baik di Sulsel maupun di daerah lain. Membuat moril akademisi-- ternoda dan terlukai. Dengan tidak mengesampingkan ambisi pribadi-- rasa-rasanya rektor semacam itu. Seperti duri dalam daging. Untuk ruang akademis.
Kita sangat merindukan. Kampus sebagai marwah pencerahan-- untuk negara dan bangsa. Lepas dari bisikan politik. Apalagi hanya melanggengkan kekuasaaan. Juga kepentingan pribadi-- untuk menduduki jabatan kepala daerah. Sudah saatnya kampus berevolusi.
Tidak ada lagi kata rangkap jabatan. Seperti beberapa waktu lalu. Dan menjadi sorotan publik. Dimana sejumlah rektor nyambi sebagai direktur. Termasuk salah satunya ada dari Sulsel. Pendidikan di kampus adalah harapan bangsa dan negara-- untuk melahirkan pemimpin Indonesia emas 2045.
Pendidikan adalah hal yang sangat urgent. Pada semua negara. Tidak terkecuali Indonesia. Semua tentu tahu. Bahwa pendidikan merupakan salah satu indikator-- majunya sebuah negara dalam berbagai sektor.
Pendidikan ialah nafas menyonsong kesejahteraan seluruh rakyat. Khusus didua kampus-- Unibos untuk Prof Surya dan Unhas untuk Prof Jamal-- untuk menjadi nahkoda. Mengarungi gelombang. Dan arus perubahan yang cepat. Terutama dibidang pendidikan.
#akumencintaimu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H