Mohon tunggu...
Sofyan Basri
Sofyan Basri Mohon Tunggu... Jurnalis - Anak Manusia

Menilai dengan normatif

Selanjutnya

Tutup

Puisi

20 Tahun Reformasi

22 Mei 2018   22:47 Diperbarui: 22 Mei 2018   22:51 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingga dentuman tembakan dari arah tidak beraturan

Berjuang memang kadang memakan korban, bahkan jalan menuju Tuhan

Istana menjadi bahan rebutan

Oleh mereka yang menyebut diri paling pantas dan mapan

Gus Dur muncul sebagai pemegang estafet kekuasaan

Megawati hanya bisa tunduk ditepian

Reformasi kemudian melegitimasi demokrasi

Sebagai keputusan merintis keadilan berkebangsaan

Bukan untuk kepentingan segelintir manusia berdasi

Juga bukan untuk elit politik memainkan anggaran

Apalagi penyeludupan hingga pencurian uang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun