Tak lupa pula saya ingin mengatakan, negara yang katanya kaya raya ini hasil bumi dan lautnya belum dinikmati sepenuhnya oleh rakyat. Berdasarkan data tahun 2013 lalu, sektor pertambangan negara ini dikuasai oleh asing sebanyak 75 %. Jadi tidak heran kita ketika masih ada rakyat yang belum menikmati listrik, infrastruktur jalan yang memadai, hingga pemenuhan pendidikan yang layak.
Olehnya itu, layakkah kita mengatakan bangsa ini telah merdeka? Tentu saja, semua ada opini mengenai hal ini. Lihatlah betapa pemerintah hanya meninabobokan kita dengan pesta euforia, sedang para penguasa yang mengaku sebagai pemerintah itu bisa jadi sedang minum kopi sambil memperbincangkan prospek pembodohan rakyat kedepannya untuk mengamankan kekuasaan.
Awal Januari 2017 lalu, saya masih mendapati vocer listrik harga Rp. 100.000 dengan isi 96.000, minggu lalu saya membeli vocer listrik harga yang sama tetapi isinya sudah turun menjadi 60.000. Katanya, subsidi dialihkan pada sektor yang mendesak yakni infrastruktur. Entah biaya subsidi itu sudah habis atau bagaimana hingga kemudian melirik dana haji. Infrastrukturnya pun dimana?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H