Mohon tunggu...
Baskoro Endrawan
Baskoro Endrawan Mohon Tunggu... Freelancer - Keterangan apa ?

Like to push the door even when it clearly says to "pull" You could call it an ignorance, a foolish act or curiosity to see on different angle :)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Anarko Vandalis atau Anarko Oportunis?

14 April 2020   13:29 Diperbarui: 14 April 2020   13:55 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Mengutip salah satu media online ternama,  telah dilakukan penangkapan pada beberapa orang "diduga" sebagai anggota dari Kelompok Anarko Vandalis, dimana mereka diduga akan melakukan aksi penjarahan secara serentak tanggal 18 April 2020 mendatang di sebagian Kota Kota besar strategis di Indonesia.

"Kelompok ini didominasi anak muda. Dari mahasiswa, siswa SMA, lulusan SMA, atau lulusan perguruan tinggi sampai pengangguran dan pekerja" --- dengan jaringan yang sudah tersebar di kota kota besar.

Menurut penjelasan resmi Kepolisian Republik Indonesia mereka akan memanfaatkan kondisi rawan saat pemberlakuan PSBB atau lemahnya posisi keamanan saat ini di Indonesia?

Siapa sih mereka sebetulnya dan apa lagi ini yang lagi sedang akan dimainkan?

Disclaimer : Ini Sekedar analisa iseng buat temen minum kopi sama ngemil pisang goreng ya.

Sebetulnya kalau jeli, baca situasi dari sosial media itu bisa dilakukan kok.

Saat  tagar #bongkardalanganarko naik, tidak lagi tertarik dengan analisa 5W 1 H nya yang sudah dipaparkan Kepolisian, tapi lebih menarik di 5W1H nya tagarnya sendiri aja dulu deh.

W yang pertama. Who atau Siapa yang naikin tagar itu secara masif dan serentak? Oh ternyata para influencer kelas tengahan. Ini berarti bujetnya ga gede. Siapanya mereka sabar dulu ya.

Ramai di beberapa media massa online bahwa DPR lah yang menghendaki dibongkarnya siapa dalang dibalik ini? Seriusan, Pak?

W yang kedua ini What. Apa yang jadi topik? Ya tagar itu tadi sendiri. Bongkar dalang anarko, yang dimana mereka di poin atas "berusaha membangun narasi tentang bongkar dalang tapi tetap dengan muatan kepanikan warga, chaos, muatan pro- kontra NKRI . Sedikit hambar karena bumbunya itu lagi. Pihak Pro akan menyalahkan, atau minimal melakukan penggiringan opini pada Pihak Kontra.

Nah ini  sudah masuk ke How atau Bagaimana Caranya  juga meski sedikit ya?

Kenapa kudu Pihak yang mengaku Kontra jadi defensif sih? Jadi semacam penting ngeladenin umpan yang ginian.
Atau jangan jangan lagi main film India lagi disini? Main peran kakak adek yang adeknya jadi polisi kakak nya jadi penjahat?

W yang ketiga, Why atau Kenapa?
Minimal nya sekedar pengalihan issue untuk melirik dan sibuk disini dan seperti biasa, lalai pada pokok pokok sebenarnya.

Maksimalnya ? Terkait pada ketahanan nasional.

Sabar nanti ketahanan kita sudah menipis dan apabila sistem menjadi "sedikit tidak terkendali", narasi yang sudah dan sedang di bangun ini kan sudah ada sekarang. Tinggal tunjuk.  Ini jadi sedikit konyol, karena wacana anarkis ini sejatinya bukan melulu eksklusif ke anarko vandalis ini . Tapi berlaku umum. Kembali lagi :

Tergantung di ketahanan kita seberapa jauh.  Karena satu kebijakan dan pokok issue itu SELALU berhubungan.

Where atau dimana nya? Ya narasi ini dibangun lewat media sosial saat ini

Dan When atau Kapan nya, kemarin, saat ini sedang berlangsung dan kedepan nya kembali lagi ini sebagai tabungan atau persiapan.  

Analisa opini murni ini ditutup dengan lagi lagi opini subjektif murni ya. Lagi lagi mau mencari kambing hitam dengan mengatas namain pro nkri dan "yg bukan".

Lagi lagi, kita masyarakat awam yang mau dibenturkan supaya berantem berkepanjangan.

Duh, dengan ga mengurangi rasa hormat seguru seilmu jangan saling mengganggu nih ya . Kalo buzzer buzzer ini serentak naikin tagar trus tetiba terbaca terlalu kaku jalur komando nya  untuk  fokus disana dengan segala teori analisa, justifikasi dan lain hal yo malah kebaca duluan  dong Abang Abangku yang dihormati.

Jangan begini lah main nya.

Kita sedang butuh bekerja sama . Capek lah kami ini , Abang Abangku sekalian.

Ngono yo ngono, ning yo ojo ngono .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun