Mohon tunggu...
Baskoro Endrawan
Baskoro Endrawan Mohon Tunggu... Freelancer - Keterangan apa ?

Like to push the door even when it clearly says to "pull" You could call it an ignorance, a foolish act or curiosity to see on different angle :)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Anarko Vandalis atau Anarko Oportunis?

14 April 2020   13:29 Diperbarui: 14 April 2020   13:55 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Kenapa kudu Pihak yang mengaku Kontra jadi defensif sih? Jadi semacam penting ngeladenin umpan yang ginian.
Atau jangan jangan lagi main film India lagi disini? Main peran kakak adek yang adeknya jadi polisi kakak nya jadi penjahat?

W yang ketiga, Why atau Kenapa?
Minimal nya sekedar pengalihan issue untuk melirik dan sibuk disini dan seperti biasa, lalai pada pokok pokok sebenarnya.

Maksimalnya ? Terkait pada ketahanan nasional.

Sabar nanti ketahanan kita sudah menipis dan apabila sistem menjadi "sedikit tidak terkendali", narasi yang sudah dan sedang di bangun ini kan sudah ada sekarang. Tinggal tunjuk.  Ini jadi sedikit konyol, karena wacana anarkis ini sejatinya bukan melulu eksklusif ke anarko vandalis ini . Tapi berlaku umum. Kembali lagi :

Tergantung di ketahanan kita seberapa jauh.  Karena satu kebijakan dan pokok issue itu SELALU berhubungan.

Where atau dimana nya? Ya narasi ini dibangun lewat media sosial saat ini

Dan When atau Kapan nya, kemarin, saat ini sedang berlangsung dan kedepan nya kembali lagi ini sebagai tabungan atau persiapan.  

Analisa opini murni ini ditutup dengan lagi lagi opini subjektif murni ya. Lagi lagi mau mencari kambing hitam dengan mengatas namain pro nkri dan "yg bukan".

Lagi lagi, kita masyarakat awam yang mau dibenturkan supaya berantem berkepanjangan.

Duh, dengan ga mengurangi rasa hormat seguru seilmu jangan saling mengganggu nih ya . Kalo buzzer buzzer ini serentak naikin tagar trus tetiba terbaca terlalu kaku jalur komando nya  untuk  fokus disana dengan segala teori analisa, justifikasi dan lain hal yo malah kebaca duluan  dong Abang Abangku yang dihormati.

Jangan begini lah main nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun