Mohon tunggu...
Baskoro Endrawan
Baskoro Endrawan Mohon Tunggu... Freelancer - Keterangan apa ?

Like to push the door even when it clearly says to "pull" You could call it an ignorance, a foolish act or curiosity to see on different angle :)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ekonomi Kerakyatan ala SRC, Mikro Itu "Koentji"

4 Desember 2019   14:21 Diperbarui: 4 Desember 2019   14:58 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin gerai mereka tidak dilengkapi dengan pendingin ruangan sehingga tidak senyaman mini mart, tapi personalisasi, keramah tamahan dan pribadi yang menyenangkan jelas itu kunci yang lebih mendasar mengapa orang memilih satu tempat untuk kembali berbelanja disana.

Toh produk yang dijual relatif sama kan? Kebutuhan sehari hari dan makanan.

Fasilitator Dan Regulator Itu Koentji

Ibu Ema Rachmawati dan Kompasianer - Doc. Admin On Site
Ibu Ema Rachmawati dan Kompasianer - Doc. Admin On Site
Ibu Dra Ema Rachmawati, M Hum selaku Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jateng ini memang cadas. Profil Beliau yang dulu banyak bergerak di sisi pemberdayaan perempuan dan anak, dan juga sangat aktifnya Beliau dalam hal memajukan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah membuatnya lugas dalam menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang diajukan oleh kami.

Bu Ema menjelaskan dengan sangat baik bagaimana sinergi Dinkop UKM Jateng dengan SRC melalui regulasi, fasilitas dan yang terpenting adalah para pelaku usaha sendiri

Untuk video bincang erat dengan Ibu Ema Rachmawati, dapat disimak di sini


SRC Itu Koentji
Yang tidak kalah pentingnya adalah obrolan akrab dengan Bapak Anthony Limantara selaku Manager Commercial Strategy SRC yang disini bertindak sebagai spoke person SRC untuk sesi wawancara. Akrab, tidak mengurangi bobot dan detil penjelasan yang rinci dari Pak Toni.

Dari A ke Z, Pak Toni menjelaskan satu persatu tentang cerita awal bagaimana satu demi satu toko kelontong kecil pada akhirnya bergabung dengan jaringan SRC sendiri dan mereka fokus pada sisi pembinaan dan tentu pengembangan mitra kerja mereka, yakni para pemilik sekaligus pelaku toko kelontong ini tidak tersisihkan namun malah dapat menjadi "local heroes" dalam arti yang sebenar benarnya.

Memberikan asas manfaat kepada sekitar dengan menyediakan toko kelontong yang Sesuai dengan tagline mereka: Dekat (location wise), Hemat (Pricewise) dan Bersahabat (Professional and Friendly Local Personwise).

Dan bahkan pendampingan sekaligus pelatihan tak hanya manajemen toko namun juga ke personal detail seperti halnya yang sudah dijabarkan oleh kedua Bapak dari Paguyuban Nyi Ageng Serang - Kulon Progo pun dijelaskan oleh Pak Toni.

Bicara tentang kesiapan industry 4.0 dan korelasinya dengan toko kelontong , secara antusias Pak Toni menjelaskan dan menjawab pertanyaan kami tentang aplikasi yang kini sudah tersedia, apa saja detil yang ada disana dan juga pengembangan kedepan sesuai pipeline pengembangan baik bisnis mereka dan tentunya komunitas yang dibangun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun