Terus terang saja, pelajaran diplomasi dengan sedikit penekanan ini darimana lagi kalau bukan dari mendiang The Smiling General?Â

Sabar Atine, Saleh Pikolahe, Sareh Tumindake .Pitutur Jawa ini lah yang menjadi pengingat akan seseorang bernama Haji Muhammad Soeharto, seorang Bapak Pembangunan, Wong Ndeso yang lahir di Desa Kemusuk pada 8 Juni 1921 dan wafat pada tanggal 27 Januari 2008. Â Seorang Presiden Republik Indonesia yang menjabat dari tahun 1967 sampai dengan 1998. Â
Pro dan Kontra bukanlah bagian dari tulisan, hanya berusaha belajar dari sebuah sudut pandang yang bisa jadi terasa kental subyektivitasnya, karena cara pandang dan ingatan yang tentu sedikit berbeda. Orde Baru dan Soeharto adalah sebuah masa dan sejarah di Republik Indonesia.
Satu juta perbuatan baik hanya akan diingat sesaat, sementara satu perbuatan buruk akan diingat selamanya.
Sugeng Tanggap Warsa, Bapak Haji Muhammad Soeharto.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI