Saya adalah penikmat scrambler, yang sedikit tahu tentang profil ban dual purpose ini. Dan bukankah ini tujuan dari riding yang sebenarnya? Berkendara dengan fun namun tetap aman dan nyaman. Inilah joyride yang sebenar benarnya, versi saya!
Tak butuh waktu lama, untuk tangan menjadi gatal memelintir throttle lebih dalam. Akselerasi dari TVS Apache 200 RTR 4V ini terasa lebih ‘galak’ dari pada versi standar yang ada. Tenaga di putaran bawah dan rpm rendah seperti menyalak. Mohon maaf rombongan, izin untuk sedikit bermain-main di tikungan.
Waduk Jatiluhur-Jakarta
Setelah istirahat makan siang dan menikmati keindahan waduk Jatiluhur, sekitar pukul 16:00 kami pun kembali ke Jakarta. Inilah penentuannya! Terbayang sudah, jalanan macet yang menunggu, namun justru jadi momen tepat untuk menguji kelincahan. Sebelum memasuki kemacetan, kami disodorkan dengan satu momen yang menyenangkan. Sebuah jalanan kosong meski tak rata akhirnya ‘memaksa’ --ceileh, dipaksa-- kami untuk ‘sedikit’ adu geber di jalanan yang kosong ini.
Tak lama, sang legenda pun terlihat kepayahan di belakang TVS Apache 200 yang jelas bukan lawan seimbang. Saya pun mengacungkan jempol ke arah rider RX King. Kami tak saling kenal, tapi kami pun sudah secara otomatis bersahabat karena saya dan dia tahu kami bermain-main dengan satu dasar kecintaan yang sama: Two Wheels Move The Soul, dan kita berada di aspal yang sama.
Gestur bersahabat dari sang pengendara diperlihatkan dengan tangan yang memberikan salam, dan saat saya membiarkan dia mengambil lead posisi di depan dia bahkan memberikan bahasa sinyal ala biker yang memberitahukan posisi jalan berlubang, supaya kami pun tetap berhati-hati di jalanan tersebut. Respect!
Usai sedikit bermain, akhirnya kembali ke realita. Sempat sedikit terjebak kemacetan mengakibatkan rombongan pun kembali terpisah. Tak mengapa, karena justru di kemacetan seperti ini rombognan yang lebih kecil pun sejatinya lebih ideal. Dipimpin oleh Om Dewa, rekan dari TMC dengan kawalan dari Om Dwi, Om Kelik dan Om Budhi, grup kecil kami pun melanjutkan perjalanan melalui jalur padat Kalimalang.
Trek stop n go, padat dan kawalan rekan TMC yang cukup agresif benar benar menyenangkan. Kontur jalanan di Kalimalang yang ‘memaksa’ rombongan untuk bahkan melewati jalanan berlubang dan terkadang tanah benar benar tak terasa capai menggunakan unit TVS Apache RTR 200 4V versi modifikasi ini. Menyenangkan. Rangka double cradle yang didukung oleh suspensi monoshock dan sistem pengkabutan bahan bakar injeksi menunjukkan performanya.
Disini saya justru takjub dengan rekan-rekan Kompasiana lain yang terlihat mengendarai unit TVS Dazz matic, max 125 yang juga berada di rombongan. Mereka dengan asyik dan gak kedodoran sedikit pun meski terkadang harus melewati jalan berlubang dan kontur tak rata. Alhamdulillah, akhirnya kami tiba dengan selamat di TVS Dewi Sartika, sembari menunggu rombongan kedua yang belum kelihatan.