Hitungan secara bisnis ? Para pencari berita market tradisional atau 'konvensional' memang sudah semakin berkurang. Â Bagi yang masih merasa nyaman memegang dan mencium aroma sepucuk surat kabar yang masih rapi dan licin di pagi hari, dengan berat hati harus disampaikan bahwa populasi ini sudah semakin berkurang. Menuju kepunahan. Bahkan tidak mungkin suatu hari nanti di masa depan akan ada sebuah komunitas tersendiri yang hanya eksis mempertahankan tradisi membuka surat kabar ini.
Membaca surat kabar edisi cetak, hanya sebagai sebuah hobi yang sifatnya klangenan saja. Ibarat sekarang para penggila umbul. Sebuah permainan menjurus entrepreneur (baca : judi ) yang jaman kecil dulu lazim dimainkan di gang perumahan. Kini? Sudah tak ada lagi. Mereka yang nostalgia dengan masa kecilnya ini akhirnya menjadi kolektor umbul. Nah, surat kabar akan seperti itu juga kedepannya.
Dari menulis diatas tablet beneran yang jaman dulunya berupa lempengan batu, teknologi pun berevolusi. Seperti halnya otak manusia yang selalu berkembang. Â Apabila kelak harus membayar pun untuk sebuah versi penuh atau full version-nya, asal sepadan, pasti banyak yang akan mencari juga.
Selamat datang Kompasiana  digital magazine.  Ojo larang larang yo , langganannya.
Iso turu teras iki nek bujet bulanan mbludak.