Masih banyak yang sesat  ketimbang yang 'benar' pikir di Kompasiana.  Dan disisi lain apabila mengikuti alur berpikir tentang tingkat 'kepintaran' yang lagi lagi 'sesat', ternyata masih banyak orang 'pintar' berada di Kompasiana sendiri.
Apakah ini hasil dari "cipika cipiki effect" yang sedemikian hebat? Â Lha mbuh, you tell me.
Terlepas dari pandangan subyektif  miring yang mengatakan bahwa Kompasiana berat sebelah lebih pro ke pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang hanya bersandar pada satu hal : bahwa seorang ( atau lebih) punggawa Kompasiana secara nyata menunjukkan keberpihakannya terhadap pasangan tersebut.
Seorang akan berfikir dan bertanya tanya : "Hei, apabila punggawa-nya pun sudah berat sebelah siapa yang bisa menjamin bahwa kapal wadah jurnalisme warga bernama Kompasiana ini tak bakalan oleng ? "
Sementara yang lain akan mengatakan : " Bekerja dimanapun, profesionalisme terhadap pekerjaan dan dedikasi terhadap prinsip jurnalisme tentu tidak berhubungan sama sekali dengan hak individu tersebut untuk memberikan hak suaranya sebagai seorang warga negara".
Tinggal pembaca artikel ini sendiri lah yang memutuskan, hendak mengambil atau menjadi siapa dalam menjadi bagian dari Kompasiana sendiri. Beberapa sudah memutuskan untuk menulis di blog keroyokan sebelah. Dan itu adalah sebuah sikap dan pilihan.
Lantas, siapa pasangan DarthVader dan Meme ? Sekedar tokoh imajinari penulis yang melihat populasi "tidak memilih" alias mungkin golongan putih atau golongan (masih) labil semakin sedikit. Â Boleh kan dikasih nama sendiri, supaya gak sekedar kosong saja? Sekedar menghibur diri atas 'menghilangnya' kamrad putih seperjuangan yang tampaknya semakin kurang populer ini.
Atau lagi lagi sesat pikir? Â Entahlah.
Yang jelas, pengaruh asing atau tidak, Â terima kasih untuk black humour di pelajaran politik kali ini.
"Don't Rich People Difficult Ah !"
Sumber :