Cerita Widodo yang menjadi Direktur BUMDES Tegalrejo menjadi penguat bahwa semangat tidak pantang menyerah ternyata di dunia pariwisata memang menjadi syarat mutlak.
Guo Lowo yang sebelumnya hanya menjadi sarang kelelawar berbiak diubah menjadi spot wisata yang menarik. Kini Guo Lowo memiliki beragam tempat wisata seperti kolam renang, areal outbond, taman buah, tempat pengolahan sampah, lokasi gathering sampai outlet-outlet penjualan makanan dan minuman serta home stay.
Setiap bulan, lokasi yang dikelola pemuda Tegalrejo berhasil meraup pendapatan minimal Rp 30 juta saban bulannya. Selain itu, warga juga terlibat dalam arus pergerakan ekonomi "ikutan" akibat dampak kehadiran pariwisata Guo Lowo.
Kotabaru Bukan Sekedar Wisata "Biasa"
Mengapa saya jatuh cinta dengan Kotabaru? Akhirnya saya menemukan jawabannya. Elan kepemimpinan Bupati Sayed Jafar ternyata berada di balik kesuksesan pengembangan pariwisata.
Widodo yang awalnya kerap menemukan kendala dalam mengembangkan pariwisata Guo Lowo selalu mendapat dukungan dari Bupati Sayed Jafar.
Kesuksesan Guo Lowo yang mendapat "serangan" dari oknum-oknum yang ingin mengambil keuntungan pribadi, dibela Bupati hingga ke ranah hukum.
Tidak itu saja, Bupati Sayed selalu memberi perhatian penuh kepada alokasi pendanaan di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah.