Mohon tunggu...
Bashory Rifay
Bashory Rifay Mohon Tunggu... Ahli Gizi - sepakbola

selalu nderes

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Al Quran adalah Jawaban

7 Juli 2024   23:23 Diperbarui: 10 Juli 2024   07:41 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Alquran memberikan petunjuk dalam persoalan-persoalan akidah, syariah, dan akhlak dengan jalan meletakkan dasar-dasar prinsip mengenai persoalan-persoalan tersebut .Quraish Shihab menguatkan penjelasannya dengan mengemukakan ayat (Q.S. An-Nahl [16] :44 dan Muhammad [47] :24).Penjelasan Alquran mengenai berbagai hal tidaklah tersusun sebagaimana halnya buku-buku ilmiah memberikan penjelasan dengan membaginya ke dalam bab-bab dan pasal-pasal tertentu. Persoalan akidah dijelaskan bergandengan dengan hukum, sejarah umat-umat terdahulu disatukan dengan nasehat, dorongan atau tanda-tanda kebesaran Allah yang ada di alam semesta. Terkadang ada suatu persoalan atau hukum yang sedang diterangkan tiba-tiba timbul persoalan lain yang pada pandangan pertama tidak ada hubungan antara satu dengan yang lainnya. Misalnya surat Al-Baqarah [2]: 216-221, yang mengatur hukum perang bergandengan dengan hukum minuman keras, perjudian, persoalan anak yatim, dan perkawinan dengan orang-orang musyrik. Hal ini dimaksudkan agar memberikan pemahaman bahwa ajaran-ajaran Alquran dan hukum-hukum yang terdapat di dalamnya merupakan satu kesatuan yang harus ditaati oleh penganutnya secara keseluruhan tanpa ada pemisahan antara satu dengan yang lainnya.

Penutup

Dari paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa posisi Alquran dalam pengembangan ilmu lebih sebagai basis etis ketimbang sebagai sumber ilmu atau basis epistemologis. Alquran adalah sebagai pendorong bagi umat Islam untuk mencari, meneliti, dan mengembangan ilmu. Artinya Alquran mengisi ruang aksiologi pengembangan keilmuan. Mendudukkan posisi Alquran dalam pengembangan ilmu bukan dinilai banyaknya cabang-cabang ilmu yang tersimpul di dalamnya dan bukan pula menunjukkan kebenaran teori-teori ilmiah. Tetapi pembahasan hendaknya diletakkan pada proporsi yang lebih tepat sesuai dengan kemurnian dan kesucian Alquran dan sesuai pula dengan logika ilmu itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA 

Aprison, Wedra. (2017). PANDANGAN M. QURAISH SHIHAB TENTANG POSISI ALQURAN DALAM PENGEMBANGAN ILMU. MADANIA Vol. 21, No. 2. Diakses pada 5 Juli melaluihttps://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=952001&val=14679&title=Pandangan%20M%20Quraish%20Shihab%20tentang%20Posisi%20Alquran%20dalam%20Pengembangan%20Ilmu.

H.Zuhri. (2019). MENDIALOGKAN ALQURAN DENGAN PEMBACANYA : STUDI LIVING QURAN DI PERIODE KLASIK DAN PENGETAHUAN.  ALQUDS Vol. 3, No. 2. Diakses pada 6 juli melaluihttp://dx.doi.org/10.29240/alquds.v3i2.814.

Nugraha, Eva. (2018). NGALAP BERKAH QURAN : DAMPAK MEMBACA ALQURAN BAGI PARA PEMBACANYA. JURNAL ILMU USHULUDDIN Vol. 5, No. 2. Diakses pada 7 Juli melalui http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/ilmu ushuluddin/article/view/12412

Shihab,  Quraish. (1992). MEMBUMIKAN ALQURAN. Bandung:Mizan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun