Bahkan Gus Bas dengan senang hati menerima sowan satu persatu orang-orang kampung itu. Ia semalam suntuk tidak bisa istirahat. Ia ikut melekan bersama para tetangga Syarif. Â Ia ikut-ikutan catur. Tidak ketinggalan juga kedua pemuda yang menjadi penyebab orang-orang sekampung nyaris menghabisinya. Keduanya pun menunjukkan sikap yang bersahabat, bersahaja dan benar-benar berubah seratus delapan puluh derajat.
Dasar anak-anak, keduanya sedikit mengeluh juga ketika Syarif meminta mie ayam buat tamunya. "Mie ayam sebagai bentuk penyesalan." Celoteh salah seorang kepada seorang temannya: "Sial lagi ya, nggak dapat mangsa malah dimangsa."##