Dan betapa kagetnya ia ketika melihat ibu yang berada di samping tempat tidurnya yang sedang tidur dengan posisi duduk seperti sedang mengawasi kakakku. Entah bagaimana cara ibuku masuk ke dalam kamar kakakku, tapi itu menimbulkan asumsi kalau ibuku selalu mengamati kakakku selagi ia tidur dan keluar ketika ia belum bangun.
Beberapa hari kemudian, ketika sedang sarapan kakakku menanyakan perihal yang ia lihat di malam itu, namun ibuku sama sekali tidak mengaku dan selalu mengelak di tiap pertanyaan yang ditanyakan oleh kakakku. Kakakku yang semakin kesal dan sangat terbawa emosi pun menjadi kesetanan dan kakakku menggenggam erat pisau daging yang ia pegang lalu.... "Oi dek, dah mau sampe nih. Siap-siap gih bentar lagi kita turun." Kakakku seketika memotong ceritanya dan kita pun sudah sampai di rumah.
Aku pun dibantu kakakku menurunkan barang-barangku dari mobl. Aku yang masih penasaran dengan apa yang terjadi masih berusaha menanyakan kepada kakakku. "Kak, tadi gimana kelanjutannya? Ibu kenapa?" Kakakku hanya terdiam dan terdiam, tidak ada percakapan yang terjadi di perjalanan dari keluar mobil sampai kita berada di depan pintu rumah. Aku yang sudah lelah dengan perjalanan tadi pun langsung masuk duluan sambil memanggil ibuku. "Bu... ibu.... Ibu kemana ya kak?" Tanyaku. "Gausah dicari dek, kita udah tenang disini. Ibu udah di tempat yang seharusnya." jawab kakakku. Aku yang masih keheranan pun ditatap oleh kakakku dan ia... tersenyum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H