Waduh. Ini nulis apa sih? Kesana-kemari tanpa topik yang jelas ya? Maafkan saya wahai pembaca budiman.
Kompasiana sudah membersamai para Kompasianer dan pembaca selama 12 tahun. Saya masih terbilang baru di "rumah" ini. Baru tiga tahun dengan artikel yang belum genap 200. Belum banyak. Maunya sih seperti Couple Om Tjipta dan istrinya yang kompak mengisi halaman Kompasiana.Â
Sekali lagi, selamat bagi Kompasiana. Terima kasih bagi orang-orang kompeten di dalamnya. Sungguh ini "rumah" yang selalu membuat rindu untuk pulang. Tidak sekadar mengintip. Tetapi membuka dan memeriksa satu persatu ruangan di dalamnya.Â
Jujur, Kompasiana merupakan sekolah bagi saya. Tempat belajar dan berlatih sekaligus. Belajar dari para penulis andal. Semisal Om Krishna Pabicara. Semua artikelnya mengandung "umpan", eh, maksudnya ilmu semua.Â
Mungkin saya tidak menyebutkan semua penulis favorit yang selalu saya ikuti. Banyak sekali. Yang saya sebut diantaranya di atas itu hanya mewakili saja.
 Terima kasih para Kompasianer. Terima kasih Kompasiana sudah sudi menerima saya dengan artikel yang tidak seberapa. Dengan pilihan diksi ya ng biasa-biasa saja.
Ke depan, besok-lusa, saya tidak hanya akan menulis satu jenis artikel. Semua kebisingan di kepala akan bermuara di sini: Kompasiana. Bisa dari pengalaman keseharian, puisi, kritikan atas sesuatu, dan opini-opini yang berlandaskan data-data valid dan tepercaya.
Hampir saya lupa. Saya selalu tersenyum sendiri dengan perasaan berbunga saat artikel saya diberi gambar oleh Kompasiana. Itu artinya, artikel menjadi pilihan dan mungkin akan bertengger di bagian Headline. Alamak. Saya jadi malu.
Jaya terus Kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H