Mohon tunggu...
Muhammad Aliem
Muhammad Aliem Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Badan Pusat Statistik.

Alumni Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Program Magister Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Saya masih dalam tahap belajar menulis. Semoga bisa berbagi lewat tulisan. Laman facebook : Muhammad Aliem. Email: m. aliem@bps.go.id

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Jargon "One Data" dalam Membangun Negara

11 Oktober 2017   15:01 Diperbarui: 15 Oktober 2017   08:17 2919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Opengovindonesia.com

Pada intinya, Lembaga pengumpul data tidak boleh diintervensi oleh pihak mana pun. Independensi adalah harga mati. Selain itu, data yang dihasilkan juga harus dimaknai secara benar. Pemaknaan yang keliru dalam membaca data mengakibatkan timbulnya berbagai persepsi yang meresahkan masyarakat. Di sini letak peran lembaga penghasil data untuk mengedukasi masyarakat sehingga menjadi melek data dan melek angka statistik.

Data bagaikan pisau bermata dua. Karena data, pemerintah bisa dikritisi. Begitu pun sebaliknya. Data sering menjadi bahan dalam kampanye politik. Bisa digunakan untuk menjual janji, dan sebagai alat kritik terhadap petahana jika data indikator pembangunan mengalami penurunan. Angka kemiskinan menjadi bahan terlaris dalam janji politik.

Momentum Hari Statistik Nasional (HSN)  yang jatuh pada 26 September yang lalu, dapat dijadikan titik awal perbaikan data di berbagai sektor. Penguatan Undang-Undang Statistik adalah salah satu isu utama yang harus dibahas. Terwujudnya One Data memberikan angin segar bagi permasalahan data selama ini. Bagaimana pun, data statistik adalah kompas pembangunan negara. Dengan data yang akurat, masyarakat akan hidup sejahtera. (*)

Baca Juga : Indeks Demokrasi Indonesia Provinsi DKI Jakarta Terjun Bebas

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun