Jadi, dapat disimpulakn bahwa menghemat listrik bukan berarti tidak menggunakan listrik, tetapi bijak dalam menggunakan listrik. Kita masih dapat menggunakan listrik dengan normal dan sesuai kebutuhan kita, dengan kuncinya adalah " dengan bijak ".Â
Langkah kedua adalah reuse, reduce, dan recycle. Reuse berarti menggunakan kembali, reduce, berarti mengurangi dan recycle adalah mendaur ulang. Prinsip ini membuat kita semakin mencintai lingkungan dan mengurangi penggunaan barang baru yang bersifat merusak lingkungan seperti plastik dan lainnya.Â
Jika kita terlalu menggunakan barang baru, maka akan terjadi penumpukan barang yang akhir dari barang tersebut adalah pembakaran yang dimana kita tahu pembakaran akan menghasilkan gas yang dapat mempertebal gas rumah kaca dan berakhir dengan peningkatan suhu bumi.
Langkah ketiga adalah menggunakan transportasi umum atau sepeda. Selain mencegah kemacetan, penggunaan transportasi umum dan sepeda juga dapat membantu kita mengurangi berbagai gas pemicu penebalan gas rumah kaca, karena kita ketahui bahwa sendiri gas buangan dari kendaraan berupa karbon monoksida, oksida nitrogen, sulfur, dan berbagai senyawa hidrokarbon.Â
Menggunakan transportasi umum dan sepeda menghemat penggunaan energi tak terbarukan sehingga lebih ramah lingkungan.
Langkah yang terakhir adalah langkah yang mendasar dan terpenting, yaitu meningkatkan rasa kepedulian. Cara apapun kita lakukan jika tidak didasari dengan kepedulian maka hasilnya tidak akan sempurna.Â
Untuk menjaga bumi yang kita gunakan bersama, maka diperlukan juga usaha bersama sehingga kepedulianlah kunci dari keberhasilan dalam menekankan pemanasan global ini. Dunia ini tidak akan habis dengan orang-orang pintar, tapi sering sekali kekurangan orang yang peduli.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H