Setelah sempat cukup lama menjadi wish list gunung yang wajib di daki, akhirnya awal Juni 2024 kemaren, saya berhasil menginjakkan kaki di puncak Sejati gunung Raung yang memiliki ketinggian 3,344 Mdpl. Pendakian kali ini benar-benar berbeda dengan pendakianÂ
Gunung Raung adalah gunung berapi stratovolcano yang menjulang tinggi di ujung timur Pulau Jawa, Indonesia. Ketinggiannya mencapai 3.332 meter di atas permukaan laut, menjadikannya gunung tertinggi ketiga di Jawa Timur setelah Gunung Semeru dan Gunung Argopuro.
Tanggal 30 Mei, saya berangkat ke Surabaya untuk bertemu teman-teman sependakian yang berbeda-beda kota. Ada yang dari Semarang, Surabaya dan Banjarnegara. Titik kumpul sengaja dipilih Stasiun Gubeng Surabaya karena kami akan melanjutkan perjalanan dari Surabaya menuju Banyuwangi lewat Stasiun gubeng.
Berjalanan yang memakan waktu Panjang sempat mengalami beberapa kali drama. tMulai dari tiket kereta yang dipesan dari Jakarta ke Surabaya di cancel, akhirnya membeli tiket baru lagi sampai sempat ketinggalan kereta dari Gubeng ke Banyuwangi. Tapi, semua drama itu justru menjadi "cerita" menarik dalam perjalanan Panjang mendaki gunung Raung.
Gunung Raung terletak di wilayah tiga kabupaten, yaitu Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember. Kawasan gunung ini termasuk dalam Taman Nasional Alas Purwo, sebuah taman nasional yang terkenal dengan keanekaragaman hayati dan pemandangan alamnya yang indah.
Singkat cerita, tepat tanggal 31 Mei Tengah malam, saya tiba di Basecamp Gunung Raung tepatnya di Basecamp ibu Soeto. Salah satu basecamp tempat persinggahan para pendaki sebelum mulai mendaki. Tengah malam itu badan rasanya mau remuk karena harus 2 kali berganti kereta agar bisa mengejar teman-teman yang sudah tiba duluan di basecamp. Kelelahan itulah yang membuat saya langsung tertidur usai mandi Tengah malam.
Gunung Raung memiliki kawah terbesar di Jawa, dengan diameter mencapai 1 kilometer dan kedalaman 400 meter. Kawah ini sering mengeluarkan asap belerang dan gas beracun, sehingga pendaki harus berhati-hati saat berada di puncak gunung.
      Keesokan paginya, usai mandi, sarapan dan repacking, kami pun Bersiap-siap hendak memulai pendakian. Tapi, sebelum mendaki pendaki wajib mengikuti briefing di secretariat terlebih dahulu. Karena banyak hal yang perlu di informasikan untuk para pendaki agar lebih memahami "medan" atau jalur pendakian. Juga, do's and don't selama pendakian.