Saya sudah memprediksi seandainya terjadi turun hujan tanpa henti, dijamin komplek ini akan kena banjir. Bukan menyumpahi tapi realita dari kebiasaan-kebiasaan buruk yang tidak mengindahkan kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya.
Gong nya pun terjadi di bulan ketiga di tahun 2022 lalu. Banjir besar terjadi dan menggenangi pemukiman tempat tinggal saya. Semua warga panik karena  ketinggian air semakin lama semakin mengkhawatirkan.Â
Awalnya hanya sebatas mata kaki perlahan-lahan mulai naik hingga sebetis orang dewasa. Kebayang seandainya anak kecil keluar rumah tanpa diawasi orang tua mungkin sudah kelelep.Â
Warga mulai panik dan saling menyalahkan. Bahkan ada yang dengan vokal menyalahkan pemerintah. WHAT? Apa hubungannya banjir dengan pemerintah? Yang patut disalahkan diri anda sendiri. Tanya diri anda sendiri sudah sejauh mana anda menjaga kebersihan lingkungan? Sudah taat membuang sampah pada tempatnya?
Saya yang taat sekali pun akhirnya kena imbas dari mereka. Untungnya bangunan rumah saya sedikit tinggi sehingga air yang masuk hanya dipekarangan dan sampai bagasi doang. Meski tetap waspada seandainya debit air terus meninggi bisa-bisa air masuk ke dalam rumah. Bahaya! RT/RW dan warga pun terpaksa bergotong royong membersihkan gorong-gorong parit dan mengangkut tumpukan sampah yang luar biasa banyaknya.Â
Salah satu penyenbab utama terjadinya  banjir jelas tumpukan sampah yang menggunung dan mampetnya saluran air ke kali. Jelas itu bukan salah alam melainkan salah manusianya. Â
Gara-gara banjir, saya dan istri tidak bisa tidur dengan nyenyak. Karena selalu dihantui akan luapan air yang belum juga surut. Sampai keesokan harinya, debit air akhirnya semakin mengecil dan genangan air pun perlahan-lahan surut meski masih tetap ada bagian ruas jalan yang tergenang air.
Sebenarnya banjir yang melanda pemukiman saya bisa dijadikan pelajaran berharga untuk warga setempat juga orang-orang disekelilingnya, agar jangan sampai saat musim hujan berikutnya akan terjadi banjir part 2 lagi. Tapi, kemungkinan untuk banjir bisa terjadi. Karena, kebiasaan warga membuang sampah seenaknya masih saja dilakukan. Apalagi disaat musim kemarau tumpukan sampah masih juga memenuhi saluran parit di pemukiman.
Memang sangat susah mengubah kebiasaan yang sudah mendarah daging ya. Apakah kalian yang membaca tulisan ini bagian dari orang yang suka membuang sampah sembarangan atau sangat menjaga kebersihan lingkungan? Boleh sharing dong di kolom komentar.