Mohon tunggu...
Very Barus
Very Barus Mohon Tunggu... Writer, Traveler, Runner, Photo/Videographer, Animal Lover

Mantan jurnalis yang masih cinta dengan dunia tulis menulis. Sudah menelurkan 7 buah buku. Suka traveling dan Mendaki Gunung dan hal-hal yang berbau petualangan. sejak 2021 menyukai dunia lari di usia setengah abad. target bisa Full Marathon. Karena sejatinya hidup adalah sebuah perjalanan, maka berjalannya sejauh mana kaki melangkah. Kamu akan menemukan banyak hal yang membuat pikiran dan wawasanmu berbicara. Saya juga suka mengabadikan perjalan saya lewat visual. Anda bisa menyaksikannya di channel Youtube pribadi saya (www.youtube.com/verybarus). Saya menulis random, apa yang ingin saya tulis maka saya akan menulis. Tidak ada unsur paksaan dari pihak mana pun. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Selamat Datang 2024! Ini Cerita di Pengujung Tahun 2023

1 Januari 2024   22:11 Diperbarui: 2 Januari 2024   18:20 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Guung Slamet. (Sumber: dokumnetasi pribadi)

Happy New Year 2024 everyone! Selamat memasuki tahun yang baru semoga menjadi tahun yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Amin!

Ada yang berubah dengan saya soal antusias menyambut pergantian tahun. Biasanya jauh sebelum pergantian tahun, planning untuk merayakannya sudah siap sedia. Kapan, dimana dan dengan siapa, semua sudah dipikirkan dengan baik. 

Berbeda dengan pergantian tahun 2023 (menuju 2024) kali ini. Nyaris no plan. Apakah karena sudah jenuh dengan hiruk pikuk momen pergantian tahun yang meriah dan pesta pora atau karena faktor U? entah lah.

Bicara pergantian tahun pasti semua orang sudah memiliki agenda atau acara masing-masing. Bahkan jauh sebelum memasuki bulan Desember agenda liburan pun sudah disusun sebaik mungkin. 

Liburan akhir tahun biasanya menjadi liburan yang paling ditunggu-tunggu tanpa terkecuali saya. Meskin, sebagai orang yang suka traveling, liburan tidak harus dipenghujung tahun. 

Kapan ada kesempatan untuk liburan pasti saya pakai untuk liburan. Tapi, biasanya liburan Pergantian tahun sering dipakai liburan bersama keluarga atau kerabat.

Mundur ke tahun-tahun sebelumnya, biasanya liburan pergantian tahun saya habiskan di Pulau Bali bersama keluarga atau teman-teman. Atau ke luar negeri hanya sekedar ingin menikmati suasana pergantian tahun yang berbeda. 

Kalau ke Bali, saya memilih datang lebih awal (sekitar tanggal 26 Desember sampai tanggal 4 Januari) agar tidak terjebak kepadatan penumpang di bandara dengan tujuan Denpasar. 

Saat pergantian tahun pun saya menghabiskan sisa waktunya di tempat keramaian. Mulai dari kafe, club house atau private party. 

Kemeriahan pesta pergantian tahun selalu dibarengi dengan minum-minum. Ada yang sampai tipsy, ada juga yang mabok berat tapi, ada juga yang tidak meneguk alcohol sama sekali.

(Foto: dokumnetasi pribadi)
(Foto: dokumnetasi pribadi)

Kegiatan tersebut terus saya lakukan dari tahun ke tahun hingga akhirnya timbul rasa jenuh akan kehidupan hiruk pikuk. Perlahan-lahan saya menjauh dan menghindari ajakan teman untuk menghabiskan pergantian tahun dengan party dan minum-minum. 

Saya mulai memilih mencari suasana yang jauh dari keramaian yaitu Alam. Ya, entah bagaimana awalnya saya bisa berputar haluan dari anak nongkrong menjadi anak gunung. Beberapa kali pergantian tahun dihabiskan di gunung. Dan terasa sangat nikmat sekali. 

Ternyata saya memahami kalau kita butuh keheningan untuk melakukan intropeksi diri bukan keramaian. Jika berada di keramaian yang ada kita hanya mencari kenikmatan dan perhatian dari tumpukan orang-orang yang juga haus akan pengakuan. 

Kalau mengingat masa-masa dimana saya suka akan hiruk pikuk dunia malam kok, rasanya malu, ya? Tapi itulah hidup, semua berproses. Ada yang berproses ke hal yang lebih baik ada yang justru semakin terbuai akan proses tersebut.

(Foto: dokumnetasi pribadi)
(Foto: dokumnetasi pribadi)

Sampai di tahun 2023, saya pun semakin memilih menjauh dari keramaian ketika pergantian tahun tiba. Meski ada beberapa undangan untuk acara pergantian tahun di sbeuah club di Jakarta. 

Juga ada private party di sebuah apartemen tapi semua saya tolak dengan halus. Justru disaat hitungan jam memasuki tahun 2024, saya memilih pergi ke gereja bersama istri. Entah kenapa ini saya lakukan. Padahal tahun-tahun sebelumnya justru lupa akan "say thanks to God". 

Memilih pergi ke gunung atau ke tempat yang sepi. Saya menghindari gunung dipergantian tahun karena sudah tidak asyik lagi. 

Gunung semakin dipadati pendaki-pendaki karbitan yang hanya merusak alam dengan meninggalkan tumpukan sampah seenaknya usai mendaki. Bukannya membaw aturun kembali sampah malah meninggalkan tanpa merasa bersalah. 

Kali ini gereja menjadi persinggahan terahir di tahun 2023. Kebetulan lagi ada perjamuan kudus dipergantian tahun. Ya, semoga dosa-dosa di tahun 2023 dihapus dengan perjamuan kudus, saat memasuki 2024 kembali suci. (I wish!).

perjamuan kudus (Foto: dokumnetasi pribadi)
perjamuan kudus (Foto: dokumnetasi pribadi)

Usai ibadah, saya dan istri kembali pulang ke rumah meski disepanjang jalan sudah dipadati kendaraan yang menimbulkan kemacetan. Tiba dirumah, tetangga menyambut kedatangan kami untuk ikut bakar ikan dan makan bersama. 

Wow! It's a blessing menurut saya. Karena, meski berbeda-beda keyakinan, hidup bertetangga masih terjalin dengan baik. Kami makan ikan bakar bersama-sama sambil bertukar cerita hingga menjelang pergantian tahun.

Pukul 23:00 WIB, saya memilih masuk ke dalam kamar karena mata mulai krikkk krikk krikk alias ngantuk. Dan benar saja, sampai pergantian tahun 2024, saya sudah terlelap dan bangun di pagi harinya dengan tahun yang baru.

Semoga 2024 menjadi tahun yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Diberi kesehatan serta rezeki yang baik. Tidak perlu berlimpah tapi cukup itu sudah menjadi berkat.

Happy new year 2024 everyone! Semoga menjadi tahun terbaik bagi kita semua. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun