Momen berada di puncak Sindoro dengan ketinggian 3.153 Mdpl benar-benar kami nikmati senikmat mungkin. Udara sejuk (tidak terlalu dingin) sehingga kami betah berlama-lama di puncak.
Bahkan kami sempat membuat video dengan menggunakan drone milik teman baru kami. Kami berjoged-joged demi kepentingan visual yang akan digunakan teman baru kami di tiktok-nya. Semua momen benar-benar membuat kami bahagia.
Setelah cukup puas berada di puncak Sindoro, kami pun perlahan-lahan turun kembali ke camp area. Kebetulan lagi kabut tebal mulai turun menutupi keindahan puncak Sindoro. Sangat beruntung kami masih bisa menikmati keindahan kawah serta alam sekitarnya tanpa dihalangi awal atau kabut tebal. Terimakasih Tuhan.
Tiba butuh waktu lama menuruni jalur yang kami lalui akhirnya tiba di camp area. Hanya beristirahat sejenak kami langsung berkemas membongkar tenda dan melanjutkan turun ke basecamp. Takut kesorean kalau berlama-lama istirahat. Perut sudah cukup lapar ditambah persediaan air minum sudah menipis. Kami memutuskan berhenti di Patok 7 untuk masak dan makan siang juga buat kopi atau teh.
Tiba di patok 7 perlengkapan masak dan bekal makanan yang masih tersisa dikeluarkan dari carrier. kami langsung sigap memasak nasi dan ayam goreng serta desert-nya sop buah. Makan siang yang benar-benar nikmat. Perut yang sudah keroncongan langsung di sumbat dnegan makanan dan desert lezat. Benar-benar nampol ke dalam perut.
Selesai makan siang kami pun melanjutkan trek menuju basecamp. Tidak sampai 1 jam, kami sudah tiba di batas vegetasi. Dari batas vegetasi lanjut naik ojeg menuju basecamp. Dan pendakian pun selesai. Menjelang sore hari hujan turun dengan derasnya. Tuhan benar-benar baik memberikan waktu yang tepat untuk kami bisa menikmati keindahan ciptaannya. Bahkan, Tuhan masih menemani kami sampai tiba di basecamp dan merasa benar-benar aman, kemudian baru deh turun hujan dnegan derasnya. Thanks God!
Malam itu, gue tinggal di basecamp. Karena keesokan paginya baru akan melanjutkan perjalanan menuju Jakarta. Sementara teman-teman yang lain melanjutkan pulang ke Semarang dan ke Boyolali.
Pendakian kedua kali ini benar-benar pendakian balas dendam dari pendakian pertama saat mendaki Sindoro tahun lalu. Waktu itu sepanjang pendakian tidak ada view yang terlihat karena ditutupi kabut tebal. Sempat berfikir kalau gue akan datang kembali untuk melihat lebih jelas keindahan Sindoro. Dan terkabulkan. Terimakasih Sang Pencipta. Terimakasih Tuhan.