Mohon tunggu...
Very Barus
Very Barus Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Writer, Traveler, Runner, Photo/Videographer, Animal Lover

Mantan jurnalis yang masih cinta dengan dunia tulis menulis. Sudah menelurkan 7 buah buku. Suka traveling dan Mendaki Gunung dan hal-hal yang berbau petualangan. sejak 2021 menyukai dunia lari di usia setengah abad. target bisa Full Marathon. Karena sejatinya hidup adalah sebuah perjalanan, maka berjalannya sejauh mana kaki melangkah. Kamu akan menemukan banyak hal yang membuat pikiran dan wawasanmu berbicara. Saya juga suka mengabadikan perjalan saya lewat visual. Anda bisa menyaksikannya di channel Youtube pribadi saya (www.youtube.com/verybarus). Saya menulis random, apa yang ingin saya tulis maka saya akan menulis. Tidak ada unsur paksaan dari pihak mana pun. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ketika Suara Kicauan Burung Itu Tidak Terdengar Lagi

29 September 2023   15:00 Diperbarui: 29 September 2023   15:26 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

              Sejak kejadian itu, rutinitas sarapanpagiku mulai senyap. Tidak ada kicauan burung yang menemani lagi. Tapi, aku tidak mau berlarut-larut dengan menyalahkan diri sendiri terus. Ide mulai muncul di kepala. Aku kembali rutin memberikan makanan di jendela juga di bawah pohon jeruk. Meski di hari-hari pertama tidak berhasil karena tidak melihat sekumpulan burunghingga mencari makan. Tapi, di hari berikutnya aku mulai mendnegar ada 1 atau 2 ekor burung di balik jendela sedang menikmati sisa makanan yang ada di jenela. Aku mulai tersneyum. Pasti mereka sedang membangun rumah baru di pohon itu lagi. Aku mencoba melihat langsung ke pohon jeruk. Ternyata benar. Meski masih terlihat ada 4 sangkar yang hangus, tapi aku melihat ada 2 sangkar baru yang tampaknya baru selesai mereka bangun.

Aku tersenyum lega.

Aku mencoba membangun kepercayaan mereka lagi agar mereka bisa membangun rumah mereka di pohon jeruk itu. Aku pun berjanji, tidak akan membakar apa pun dibawah pohon jeruh. Meski hama di pohon jeruk juga pohon-pohon lainnya masih ada. Aku tidak akan mengusirnya dengan api. Mungkin ada cara lain selain api dan racun serangga yang tidak mempan itu.

Mungkin kamu yang membaca ini ada ide untuk racun hama tanaman yang manjur? Kasih komen ya...  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun