Mulai dari pos 1 hingga pos 3, kami masih bersama-sama. Gue sering menunggu ketika mereka keteteran. Tapi, memasuki pos 4, mereka menyuruh gue duluan k epos 5 agar bisa mencari tempat untuk mendirikan tenda. Meski, di setiap pos dari Pos 4 gue selalu menunggu mereka tiba di pos tersebut. Namun, mungkin terlalu lama menunggu sampai akhirnya badan menggigil. Kenapa menggigil, karena gue menunggu di luar sementara tenda ada di carrier mereka.
Gue melanjutkan  sampai sabana mendekati pos 5. Lagi-lagi mereka belum juga muncul. Cukup lama menunggu sementara udara semakin dingin dan badan semakin menggigil. Mengganti baju yaayangkan, gue ng basah juga jaket tipis ke jaket tebal. Karena angin dan udara cukup dingin menjelang sore hari.
 2 jam menunggu akhirnya mereka tiba di pos 5 pukul 8 malam.  Udara yang dingin membuat kami langsung pasang tenda. Kemudian menyalakan kompor dan memasak mie rebus. Malam itu perut cukup kenyang dengan asupan mie rebus seadannya, tapi nikmatnya luar biasa. Selesai makan, ngobrol dikit sambil merokok kemudian tidur. Benar-benar nggak ada waktu berbasa basi lagi untuk ngobrol karena kami sama-sama kelelahan. Tidur adalah solusi terbaik untuk menghilangkan segala kelelahan. Apalagi besok pagi kami akan melanjutkan pendakian menuju puncak Lawu.
Tunggu cerita selanjutnya ya... Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H