Seperti yang pernah gue tulis di blog ini beberapa waktu lalu, kalau sejak 3 tahun belakangan ini mulai menyukai olahraga lari. Meski awalnya masih  sebatas berlari biasa saja tanpa ada target-target tertentu. Tapi, sejak 2 tahun belakangan, gue mulai mencoba meningkatkan performa berlari gue, mulai berlatih lari dari 3K ke 5K ke 7K hingga 10K dan 15K. ternyata gue masih mampu juga diusia gue yang setengah abad ini. Tapi masih belum mencoba ke Half Marathon alias HM. Mungkin next year gue akan mencoba ikut berlari di kategori HM.
Anyway,
Meski sudah sering berlari dan latihan tehnik-tehnik berlari, namun gue belum pernah ikutan race. Banyak faktor. Diantaranya masih nggak pede  ikutan race. Padahal, pelari yang sudah aktif dan konsisten berlari sasaran empuk berikutnya adalah mengikuti race. Beberapa kali teman mengajak agar gue mencoba ikutan race namun selalu gue tolak. Selain untuk ikut serta kita harus membayar biaya pendaftaran yang tidak sedikit. Prinsip gue dulu begini, masak kita sudah capek-capek berlari dengan tenaga yang super duper terkuras. Trus kita harus bayar ikut perlombaan? Rugi bener!!! Dengan banyak alasan lainnya gue menolak setiap kali diajak ikut lomba. Kala itu, berlari adalah sekedar olahraga untuk menyehatkan badan. Nggak mau ikutan race. Cukup berlari dengan konsisten. That's it!
Sampai akhirnya, mulai timbul rasa jenuh berlari dan berlari tanpa ada target dan tantangan. Masak gue terus menerus berlari tanpa ada tujuan dan tantangan? Â Bahkan dalam seminggu, gue bisa berlari 3 sampai 4 kali dengan jarak tempuh mulai dari 5K hingga 10K.
Timbul pertanyaan dalam hati,"Kenapa gue nggak nyoba ikutan race? Biar ada tantangan!"
Akhirnya, dua bulan lalu, gue mencoba ikutan mendaftar di ajang J&T Connect Run yang digelar di GBK dengan rute  sekitaran Sudirman, Blok M dan sebagainya. Gue mendaftar di jarak 10K. gue yakin gue mampu berlari sejauh itu.
Setelah mendaftar dengan  uang pendaftaran sekitar 200 ribuan, gue mendapat racepack berisikan jersey, jas hujan, permen, BIP, fitbar dan beberapa jenis cemilan lainnya. Rasanya nggak sabar menunggu hari H yaitu tanggal 16 Juli 2023. Sebelum hari H, gue masih sering berlatih berlari.
SEMPAT CIDERA SHIN SPLINTS
Seminggu menjelang hari H, mungkin karena terlalu sering berlatih sampai akhirnya kaki gue mengalami atau kena shin Splint. Shin Splint sendiri adalah istilah yang mengacu pada rasa sakit di sepanjang tulang kering (tibia) akibat latihan terlalu keras atau cedera saat berolahraga. Melansir dari Mayo Clinic, kondisi ini biasa terjadi pada pelari, penari, dan anggota militer. Secara medis, shin splints juga dikenal sebagai medial tibial stress syndrome, yang kerap dialami atlet yang baru-baru ini mengintensifkan atau mengubah rutinitas latihan. (keterangan medis ini gue kutip dari artikel hallodoc)