Pendakian kami mulai hari Minggu pukul 09:00 WIB. Jalur pendakian tampak sepi mungkin dikarenakan bukan weekend melainkan penghujung weekend. Sepanjang pendakian hanya sesekali berpapasan dengan pendaki yang turun. Oiya, dari basecamp ke pos 1,5 kami menggunakan jasa ojeg dengan biaya Rp.25.000/orang. Lumayan menghemat tenaga juga membantu pemasukan bagi pekerja ojeg di kampong tersebut.
Pendakian dari Pos 1 hingga Pos 3 sebenarnya hampir sama dengan gunung-gunung lainnya. Pasti menajak dan bebatuan. So far semua bisa dilalui meski ada rasa lelah juga. Sepanjang pendakian sampai pos 3 cuaca cukup cerah. Hanya saja, setelah tiba di pos 3 dan setelah mendirikan tenda tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Untung deh sudah sampai pos 3 dan mendirikan tenda. Jadi sepanjang hujan merusak rencana, kami bisa beristirahat di dalam tenda sambil menikmati makan siang.
Tidak banyak aktivitas dari siang hingga malam hari. Bahkan nyaris tidur sepanjang sore hingga pagi harinya.
Pagi keesokan harinya, kami bangun pukul 05.00 WIB. Bersiap-siap untuk melanjutkan pendakian menuju summit Sindoro. Berbekal sarapan roti tawar dan snack yang kami bawa di dalam daypack kami mulai pendakian. Dari Pos 3 hingga pos 4 cuaca masih cerah. Bahkan masih bisa melihat megahnya Gunung Sumbing yang berdiri kokoh di depan Gunung Sindoro. Foto-foto sejenak.
Tapi, saat kaki hendak melangkah menanjak lebih tinggi, tiba-tiba cuaca berubah menjadi kabut tebah dan angin kencang. Asli angin kencang bikin nyali hampir ciut antara melanjutkan pendakian atau turun. Beberapa pendaki memilih mundur dan turun karena cuaca yang buruk. Ada hasrat untuk turun juga sih. Hanya saja, ada rasa sayang juga. Karena jarak yang tinggal 30 menit menuju puncak masak harus porak poranda gara-gara badai angin dan kabut tebal?
Alhasil, gue dan teman-teman serta beberapa pendaki lain memutuskan melanjutkan pendakian hingga puncak. Badai angin yang super kencang membuat badan hampir terdorong ke jurang padahal badan sudah segede gaban masih bisa dierbawa angin. Â
And, finally, thanks God, akhirnya kami bisa menggapai puncak Gunung Sindoro dalam keadaan badai angin dan kabut tebal.
Akhirnya, pencapaian mendaki Gunung Triple S di Jawa Tengh komplit sudah. Gunung Sumbing, Gunung Slamet dan Gunung Sindoro. Terimakasih Tuhan!