Mohon tunggu...
Very Barus
Very Barus Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Writer, Traveler, Runner, Photo/Videographer, Animal Lover

Mantan jurnalis yang masih cinta dengan dunia tulis menulis. Sudah menelurkan 7 buah buku. Suka traveling dan Mendaki Gunung dan hal-hal yang berbau petualangan. sejak 2021 menyukai dunia lari di usia setengah abad. target bisa Full Marathon. Karena sejatinya hidup adalah sebuah perjalanan, maka berjalannya sejauh mana kaki melangkah. Kamu akan menemukan banyak hal yang membuat pikiran dan wawasanmu berbicara. Saya juga suka mengabadikan perjalan saya lewat visual. Anda bisa menyaksikannya di channel Youtube pribadi saya (www.youtube.com/verybarus). Saya menulis random, apa yang ingin saya tulis maka saya akan menulis. Tidak ada unsur paksaan dari pihak mana pun. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Diary

Reinkarnasi, antara Percaya atau Tidak

15 Februari 2022   11:06 Diperbarui: 15 Februari 2022   12:28 2040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah anda percaya dengan Reinkarnasi?

Apakah anda tau renkarnasi anda siapa?

Menurut Wikipedia, Reinkarnasi atau titis adalah kepercayaan bahwa seseorang itu akan mati dan dilahirkan kembali dalam bentuk kehidupan lain. Yang dilahirkan itu bukanlah wujud fisik sebagaimana keberadaan kita saat ini. 

Kalau boleh jujur, sedikit pun saya tidak pernah terpikirkan tentang Reinkarnasi. Bahkan saya ter-reinkarnasi dari siapa pun juga tidak tahu dan  tidak mau cari tahu. Karena sejujurnya saya tidak percaya dengan apa yang disebut Reinkarnasi.

Tapi, apa jadinya jika anda bertemu dengan seseorang yang ternyata bisa membaca Reinkarnasi hidup anda? Apakah anda ingin tahu atau malah masa bodo?

Baiklah saya akan bercerita tentang Renkarnasi diri saya dan akhirnya saya pun pasrah kekita dibacakan tentang Reinkarnasi kehidupan saya.

Ceritanya begini....

Waktu itu saya dan beberapa teman sedang liburan ke Bali. Seperti biasa, selama di Bali tujuan utamanya  hanya untuk holiday dan explore Bali. Pokoknya selama satu minggu di Bali, kami melakukan selaga aktivitas yang sifatnya fun! Mulai dari bermain di wahana permainan Waterboom, olahraga laut seperti banana boat, flying fish, parasailing, speedboad dan explore gunung di bali.  Biasanya, malam harinya dilanjutkan  chill out ke tempat-tempat clubbing yang lagi happening di Bali.  overall, So much fun!

 

Sampai suatu malam, kami bertemu seorang ibu berwajah indo. Wajahnya sudah terlihat banyak kerutan alias menadakan usianya sudah cukup senja.  Entah siapa yang mengundang si ibu datang ke villa tempat kami nginap.  Mungkin salah satu teman saya yang kebetulan sudah sering bersilaturahmi dengan si ibu kalau sedang berada  di Bali.  Singkat cerita, kami pun ngobrol-ngobrol santai dengan si ibu. Kebetulan orangnya juga  ramah dan banyak pengetahuan tentang kehidupan.

Saya sempat curiga jangan-jangan si ibu peramal. Eh ternyata dugaan saya benar. Si ibu akhirnya membuka jati dirinya sebagai seorang peramal yang konon katanya cukup dikenal di Bali. Si ibu bisa membaca nasib seseorang, kehidupan hingga apa pun tentang diri kita. Juga dia bisa membaca Reinkarnasi kita. . Meski tau si ibu seorang peramal, saya tidak begitu antusias menanggapinya. Berbeda dengan teman-teman yang langsung menyodorkan diri untuk diramal. Bahkan minta dibacakan Reinkarnasi mereka.

Ternyata, proses untuk melihat reinkarnasi hidup kita sebelumnya tidak semudah yang kami kira. seperti  membuka  telapak tangan kemudian dibaca deh lewat guratan telapak tangan kita. Saya keliru. Kami justru disuruh datang ke rumahnya kalau memang ingin dibacakan reinkarnasi diri kami.

Lalu, kami pun pergi ke rumah si ibu yang gelap dan rada-rada spooky. Karena rumahnya berada di pinggir sawah dan nuansa rumah yang banyak patung-patung khas rumah-rumah yang ada di Bali, saya sempat merasa  sedikit takut juga. Karena rumahnya benar-benar spooky. Tapi, dengan ramah si ibu mempersilahkan kami masuk. Dengan wajah sedikit cemas kami pun duduk di kursi ruang tamunya. 

Sambil membersihkan meja ruang tamunya, si ibu membentangkan kain berukuran saputangan, kemudian di atas kain tersebut si ibu mengeluarkan kartu yang terlihat sudah usang. Mirip kartu remi namun sepertinya kartu tersebut khusus diperuntukan untuk meramal.  

Si ibu menyalakan rokoknya.......

Lalu dia bertanya," Siapa duluan?"

Kami pun saling bertatapan. Tidak ada yang berani mengacungkan tangan sebagai tanda duluan dibacakan reinkarnasinya. Si ibu tersenyum, meski senyumnya ramah, namun aura wajahnya bikin kita seperti sedang berhadapan dengan nenek sihir yang siap menyihir kami. (Maaf ya bu...)

Akhirnya saya memberanikan diri mengacungkan tangan. "Saya saja deh duluan biar tau siapa sebenarnya reinkarnasi saya..." ucap saya sambil membetulkan posisi duduk saya. Duduk persis di depan si ibu.

Lalu, si ibu mulai mengocok kartunya. Menyusun beberapa baris di atas kain. Kemudian, perlahan tapi pasti si ibu membuka satu demi satu kartu yang pada posisi tertutup tadi. Ternyata masing-masing kartu memiliki arti tersendiri. Saya yang sejak awal sudah tidak sabar semakin dibikin penasaran. Cukup lama juga saya menunggu.

Kesimpulan tentang reinkarnasi saya adalah:

Saya bernama Darius Sabaga, nama kecil Darwin. Saya berasal dari 5 keturunan yang hidup 450 tahun yang lalu. Profesi saya pelaut atau tepatnya pemilik kapal dan sering melaut, sehingga jarang berada di rumah. Saya berasal dari pegunungan, suka minum alias pemabok. Saya punya istri 5, punya 5 anak tapi yang hidup cuma 4.

Elemen dalam hidup saya elemen kayu, api, agama saya Hindu, Batare Karma Jaya. Saya pekerja keras, setia kawan, tidak pilih pilih berteman, tidak pilih kasih, saklek alias to the point, licik tapi tidak tegaan.

Saya meninggal diusia 59 tahun karena kapal yang saya tumpangi karam diterjang badai. Dan kapal pun tenggelam di dasar laut. Alasannya karena saya terjepit di dalam sebuah ruangan di dalam kapal. Tidak satupun yang bisa menolong saya... Naas banget yaaa...

Kira-kira seperti itulah Reinkarnasi saya....hmmm, serem juga ya. 

Boleh percaya boleh tidak. Karena sampai saat ini saya pun masih bingung dengan reinkarnasi itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun