Saya sempat curiga jangan-jangan si ibu peramal. Eh ternyata dugaan saya benar. Si ibu akhirnya membuka jati dirinya sebagai seorang peramal yang konon katanya cukup dikenal di Bali. Si ibu bisa membaca nasib seseorang, kehidupan hingga apa pun tentang diri kita. Juga dia bisa membaca Reinkarnasi kita. . Meski tau si ibu seorang peramal, saya tidak begitu antusias menanggapinya. Berbeda dengan teman-teman yang langsung menyodorkan diri untuk diramal. Bahkan minta dibacakan Reinkarnasi mereka.
Ternyata, proses untuk melihat reinkarnasi hidup kita sebelumnya tidak semudah yang kami kira. seperti  membuka  telapak tangan kemudian dibaca deh lewat guratan telapak tangan kita. Saya keliru. Kami justru disuruh datang ke rumahnya kalau memang ingin dibacakan reinkarnasi diri kami.
Lalu, kami pun pergi ke rumah si ibu yang gelap dan rada-rada spooky. Karena rumahnya berada di pinggir sawah dan nuansa rumah yang banyak patung-patung khas rumah-rumah yang ada di Bali, saya sempat merasa  sedikit takut juga. Karena rumahnya benar-benar spooky. Tapi, dengan ramah si ibu mempersilahkan kami masuk. Dengan wajah sedikit cemas kami pun duduk di kursi ruang tamunya.Â
Sambil membersihkan meja ruang tamunya, si ibu membentangkan kain berukuran saputangan, kemudian di atas kain tersebut si ibu mengeluarkan kartu yang terlihat sudah usang. Mirip kartu remi namun sepertinya kartu tersebut khusus diperuntukan untuk meramal. Â
Si ibu menyalakan rokoknya.......
Lalu dia bertanya," Siapa duluan?"
Kami pun saling bertatapan. Tidak ada yang berani mengacungkan tangan sebagai tanda duluan dibacakan reinkarnasinya. Si ibu tersenyum, meski senyumnya ramah, namun aura wajahnya bikin kita seperti sedang berhadapan dengan nenek sihir yang siap menyihir kami. (Maaf ya bu...)
Akhirnya saya memberanikan diri mengacungkan tangan. "Saya saja deh duluan biar tau siapa sebenarnya reinkarnasi saya..." ucap saya sambil membetulkan posisi duduk saya. Duduk persis di depan si ibu.
Lalu, si ibu mulai mengocok kartunya. Menyusun beberapa baris di atas kain. Kemudian, perlahan tapi pasti si ibu membuka satu demi satu kartu yang pada posisi tertutup tadi. Ternyata masing-masing kartu memiliki arti tersendiri. Saya yang sejak awal sudah tidak sabar semakin dibikin penasaran. Cukup lama juga saya menunggu.
Kesimpulan tentang reinkarnasi saya adalah:
Saya bernama Darius Sabaga, nama kecil Darwin. Saya berasal dari 5 keturunan yang hidup 450 tahun yang lalu. Profesi saya pelaut atau tepatnya pemilik kapal dan sering melaut, sehingga jarang berada di rumah. Saya berasal dari pegunungan, suka minum alias pemabok. Saya punya istri 5, punya 5 anak tapi yang hidup cuma 4.