Mohon tunggu...
Very Barus
Very Barus Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Writer, Traveler, Photographer, Videographer, Animal Lover

Mantan jurnalis yang masih cinta dengan dunia tulis menulis. Sudah menelurkan 7 buah buku. Suka traveling dan Mendaki Gunung dan hal-hal yang berbau petualangan. Karena sejatinya hidup adalah sebuah perjalanan, maka berjalannya sejauh mana kaki melangkah. Kamu akan menemukan banyak hal yang membuat pikiran dan wawasanmu berbicara. Saya juga suka mengabadikan perjalan saya lewat visual. Anda bisa menyaksikannya di channel Youtube pribadi saya (www.youtube.com/verybarus). Saya menulis random, apa yang ingin saya tulis maka saya akan menulis. Tidak ada unsur paksaan dari pihak mana pun. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Diary

Reinkarnasi, antara Percaya atau Tidak

15 Februari 2022   11:06 Diperbarui: 15 Februari 2022   12:28 2040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(foto diambil dari:erlangga.my.id)

Saya sempat curiga jangan-jangan si ibu peramal. Eh ternyata dugaan saya benar. Si ibu akhirnya membuka jati dirinya sebagai seorang peramal yang konon katanya cukup dikenal di Bali. Si ibu bisa membaca nasib seseorang, kehidupan hingga apa pun tentang diri kita. Juga dia bisa membaca Reinkarnasi kita. . Meski tau si ibu seorang peramal, saya tidak begitu antusias menanggapinya. Berbeda dengan teman-teman yang langsung menyodorkan diri untuk diramal. Bahkan minta dibacakan Reinkarnasi mereka.

Ternyata, proses untuk melihat reinkarnasi hidup kita sebelumnya tidak semudah yang kami kira. seperti  membuka  telapak tangan kemudian dibaca deh lewat guratan telapak tangan kita. Saya keliru. Kami justru disuruh datang ke rumahnya kalau memang ingin dibacakan reinkarnasi diri kami.

Lalu, kami pun pergi ke rumah si ibu yang gelap dan rada-rada spooky. Karena rumahnya berada di pinggir sawah dan nuansa rumah yang banyak patung-patung khas rumah-rumah yang ada di Bali, saya sempat merasa  sedikit takut juga. Karena rumahnya benar-benar spooky. Tapi, dengan ramah si ibu mempersilahkan kami masuk. Dengan wajah sedikit cemas kami pun duduk di kursi ruang tamunya. 

Sambil membersihkan meja ruang tamunya, si ibu membentangkan kain berukuran saputangan, kemudian di atas kain tersebut si ibu mengeluarkan kartu yang terlihat sudah usang. Mirip kartu remi namun sepertinya kartu tersebut khusus diperuntukan untuk meramal.  

Si ibu menyalakan rokoknya.......

Lalu dia bertanya," Siapa duluan?"

Kami pun saling bertatapan. Tidak ada yang berani mengacungkan tangan sebagai tanda duluan dibacakan reinkarnasinya. Si ibu tersenyum, meski senyumnya ramah, namun aura wajahnya bikin kita seperti sedang berhadapan dengan nenek sihir yang siap menyihir kami. (Maaf ya bu...)

Akhirnya saya memberanikan diri mengacungkan tangan. "Saya saja deh duluan biar tau siapa sebenarnya reinkarnasi saya..." ucap saya sambil membetulkan posisi duduk saya. Duduk persis di depan si ibu.

Lalu, si ibu mulai mengocok kartunya. Menyusun beberapa baris di atas kain. Kemudian, perlahan tapi pasti si ibu membuka satu demi satu kartu yang pada posisi tertutup tadi. Ternyata masing-masing kartu memiliki arti tersendiri. Saya yang sejak awal sudah tidak sabar semakin dibikin penasaran. Cukup lama juga saya menunggu.

Kesimpulan tentang reinkarnasi saya adalah:

Saya bernama Darius Sabaga, nama kecil Darwin. Saya berasal dari 5 keturunan yang hidup 450 tahun yang lalu. Profesi saya pelaut atau tepatnya pemilik kapal dan sering melaut, sehingga jarang berada di rumah. Saya berasal dari pegunungan, suka minum alias pemabok. Saya punya istri 5, punya 5 anak tapi yang hidup cuma 4.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun