Mohon tunggu...
Very Barus
Very Barus Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Writer, Traveler, Runner, Photo/Videographer, Animal Lover

Mantan jurnalis yang masih cinta dengan dunia tulis menulis. Sudah menelurkan 7 buah buku. Suka traveling dan Mendaki Gunung dan hal-hal yang berbau petualangan. sejak 2021 menyukai dunia lari di usia setengah abad. target bisa Full Marathon. Karena sejatinya hidup adalah sebuah perjalanan, maka berjalannya sejauh mana kaki melangkah. Kamu akan menemukan banyak hal yang membuat pikiran dan wawasanmu berbicara. Saya juga suka mengabadikan perjalan saya lewat visual. Anda bisa menyaksikannya di channel Youtube pribadi saya (www.youtube.com/verybarus). Saya menulis random, apa yang ingin saya tulis maka saya akan menulis. Tidak ada unsur paksaan dari pihak mana pun. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Single, Married & Divorced (Part 2)

24 Februari 2021   18:35 Diperbarui: 24 Februari 2021   18:47 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang yang berstatus single beranggapan, dengan menikah maka semua pertanyaan "kapan dan kapan" itu akan kelar alias selesai. Anda keliru darling! Pertanyaan itu akan selalu ada dan terus menghantui kehidupan anda meski anda sudah menikah. Trust me!

Setelah mengupas tentang status single, lanjang, jomblo atau belum menikah, sekarang saya mau mengupas tentang status Married atau menikah.

Dibaca ya....

Biasanya, seseorang memutuskan untuk melepas masa lajangnya lalu melangkah ke jenjang pernikahan tentu ada sebabnya. Baiklah, saya akan menjabarkan sebab musababnya versi saya. Saya yang bukan pakar pernikahan, melainkan berdasarkan penglaman saya, pengalaman kerabat juga teman-teman dilingkungan terdekat saya. Sebab-sebabnya adalah;

1. Yakin Dengan Pilihan

Karena sudah cukup yakin dengan pilihannya, biasanya si Single alias si Lajang mulai berpikir kearah hubungan yang lebih serius. Apalagi mereka sudah pacaran (masa pengenalan) selama beberapa bulan atau beberapa tahun. Mereka pun semakin mantap untuk melangkah ke kenjang pernikahan. Biasanya pasangan ini akan terlihat lebih Bahagia dengan pernikahannya. Karena hubungan mereka benar-benar dilandasi rasa cinta dan sayang serta bumbu-bumbu lainnya.

2.Faktor Usia

Biasanya, perempuan yang sudah menginjak usia 25 tahun, pertanyaan,"kapan menikah" sudah mulai begaung-gaung layaknya sirine ambulance. Melewati usia 20-an dan memasuki gerbang angka 30-an, suara sirine dengan bunyia,"Kapan menikah" semakin kencang. Kadang-kadang bikin pusing kepala. Ditambah lagi kalau di usia segitu kamu masih belum juga memiliki pacar. Sampai minta di combalingin pun rela asal ada laki-laki yang mau pacarana trus menikah dengan kamu. 

Tapi, apes, si jodoh masih ngumpet saja. Akhirnya, ketimbang dibombardir, Ketika ada cowok yang mendekati serasa mendapat durian runtuh. Ajakan menikah pun disambut dengan lapang dada. Bahkan kamu yang ngotot minta dinikahi. Urusan belum mengenal karakter pasangan itu urusan nanti deh. Kan banyak pengantin berujar," kita pacarannya nanti setelah menikah saja..." Yakin dengan prinsip itu? Lha, orang yang sudah pacarana lama lalu menikah saja masih sulit mengenal karakter pasangannya. Hingga akhirnya cerai berai.

Begitu juga dengan lelaki, biasanya akan mulai berkeinginan menikah Ketika mereka sudah memasuki usia 30 tahun. Sudah memiliki pekerjaan tetap juga sudah memiliki penghasilan sendiri. Tapi, ada juga yang sudah usia 30 tahun bahkan lebih tapi masih asyik dengan kesendiriannya, sampai akhirnya desakan orangtua untuk menikah pun mulai mengganggu hidupnya. Dengan menikah, mereka beranggapan pertanyaan-pertanyaan itu akan selesai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun