Pernah nggak melihat keluarga selebritis yang hampir semua anggota keluarganya memiliki akun Channel Youtube? Coba lihat keluarga Anang-Ashanty, Keluarga Sule, Keluarga Maia Estianty, keluarga Atta Halilintar, Keluarga Raffi Ahmad, Keluarga Uya Kuya, Keluarga Venna Melinda dan keluarga-keluarga selebritis lainnya yang gemar bersosial media. Hampir semua anggota keluarga mereka memiliki akun channel Youtube. Tentu julukan keluarga Youtuber tidak keliru jika di tasbihkan untuk mereka.
Tidak ada yang salah dengan Youtube. Siapa saja bisa menjadi Youtuber asal memenuhi persyaratan yang diberlakukan pihak Youtube. Jadi, tidak heran, kenapa Youtube sekarang banyak digandrungi banyak orang tanpa terkecuali selebritis. Karena Youtube menjanjikan penghasilan.Â
Jika Channel kita sudah di daftarkan di Adsebnse dan di setujui, maka, disitulah anda mulai merasakan nikmatnya menjadi seorang Youtuber. Jumlahnya dollar yang akan anda dapat dari channel anda tidak main-main, apalagi jika channel anda memiliki viewers dan subscriber beritu-ribu, ratusan ribu hingga jutaan. Hmm, tinggal menghitung saja nilai dollar yang akan masuk ke rekening anda. Â
Yang membuat saya bingung adalah, jika selebritis menjadi youtuber, dan semua keluarga mereka memiliki channel Youtube, apakah mereka bisa hidup dengan normal layaknya kehidupan sehari-hari, jika hampir setiap aktivitas mereka dijadikan konten untuk Channel mereka? Dimana lagi ruang privasi mereka?Â
Saya pernah melihat, tepatnya bukan melihat melainkan salah satu channel dari keluarga sselebritis muncul di tayangan gossip, dimana si pasangan suami istri selebritis tersebut sedang hendak tidur. Si istri baru dengan bangga mencium ketek sang suami. Seolah-olah menunjukkan kalau keluarga mereka harmonis. Tidur saja bisa nyium ketek dan itu ditayangkan di akun youtube mereka.
Belum lagi keluarga artis A yang juga hampir semua aktivitas kehidupan mereka dijadikan konten. Mulai dari kejadian receh sampai kejadian yang cukup serius dikehidupan mereka.Â
Saya ingat betul Ketika si istri menjalankan operasi, momennya sih cukup bikin orang khawatir akan kondisi si istri dan harap-harap cemas. Banyak doa dipanjatkan untuk kesembuhan sang istri, Eh ternyata beberapa hari kemudian sudah muncul di channel si artis A.Â
Momen yang cukup membuat cemas orang banyak itu malah dijadikan konten. Intinya, hamper semua kejadian yang ada di keluarga mereka bisa dijadikan konten yang jumlah viewersnya juga bukan main-main. Ratusan ribu hingga jutaan penonton. Hmm, sudah kehitungkan berapa nominal yang mereka dapatkan dari setiap konten yang ditayangkan?
DI era per-youtube-an, sepertinya hampir semua selebritis memiliki akun channel Youtube. Baik artis  baru menetas hingga artis senior. Mereka dengan mudah mendapatkan subscriber dan viewers karena sudah memiliki penggemar yang militan alias penggemar garis keras. Coba perhatikan, selebritis mana yang akun Youtube-nya memiliki subscriber dan viewers sedikit? Apalagi kalau nama mereka sedang diatas puncak popularitas. Rata-rata subscriber dan viewers mereka diatas puluhan hingga jutaan subscriber.
Permasalahan yang muncul adalah, para Youtuber yang sudah lama berkecimpung di dunia Youtube tanpa embel-embel "selebritis" hanya bisa gigit jari jika melihat banyaknya selebritis terjun menjadi Youtuber.Â
Mereka memiliki channel Youtube dan memiliki viewers dan Subscriber yang mentereng. Sementara mereka yang bukan siapa-siapa, untuk mendapatkan satu subscriber saja Saranya sulit sekali.Â
Meski pun mereka sudah mencoba membuat tayangan (video) yang serius dengan editing dan tehnik-tehnik yang ciamik, namun, yang Namanya viewers tetap dalam hitungan puluhan saja. Begitu juga dengan subscriber yang begitu sulit bertambah. Yang ada malah berkurang.
Seperti teman saya yang sudah lama berkecimpung di dunia Youtube dan cukup ahi dalam edit mengedit video. Saat ini dia berada diujung keputus asaan, karena akun Youtube-nya seperti jalan ditempat. Berbagai cara sudah dilakukan agar videonya tampak keren. Tapi, sayangnya, yang menonton channelnya hanya orang-orang terdekatnya saja. Bahkan, teman dekat pun jarang menonton. Mau menonton  kalau sudah mendapat ancaman dari dia.
"Enak ya jadi selebritis, mereka buat channel Youtube sekarang eh besoknya jumlah subscriber sudah ratusan ribu. Adsense langsung di setujui. Iklan langsung muncul di channel mereka. Sementara aku, untuk mendapat persetujuan Adsense butuh waktu dua tahun. Lama bangett!!" curhatnya.
Ya, begitulah lika liku di dunia per-youtube-an. Yang lama belum tentu bisa dijadikan "senior" dan memiliki subscriber yang banyak. Hukum Popularitas bisa menjadi pertimbangan agar channel anda bisa cepat mendapatkan subscriber dan viewers. Dan, Video yang bagus dan edukasi belum bisa menjadi jaminan channel anda layak untuk ditonton. Harap bersabar. Â Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H