Mohon tunggu...
Very Barus
Very Barus Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Writer, Traveler, Runner, Photo/Videographer, Animal Lover

Mantan jurnalis yang masih cinta dengan dunia tulis menulis. Sudah menelurkan 7 buah buku. Suka traveling dan Mendaki Gunung dan hal-hal yang berbau petualangan. sejak 2021 menyukai dunia lari di usia setengah abad. target bisa Full Marathon. Karena sejatinya hidup adalah sebuah perjalanan, maka berjalannya sejauh mana kaki melangkah. Kamu akan menemukan banyak hal yang membuat pikiran dan wawasanmu berbicara. Saya juga suka mengabadikan perjalan saya lewat visual. Anda bisa menyaksikannya di channel Youtube pribadi saya (www.youtube.com/verybarus). Saya menulis random, apa yang ingin saya tulis maka saya akan menulis. Tidak ada unsur paksaan dari pihak mana pun. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cerita di Balik Ruang Isolasi Pasien Covid-19 (Part 3)

3 Februari 2021   16:27 Diperbarui: 3 Februari 2021   17:57 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
makanan selalu bergizi (foto:dokpri)

Setiap pagi, sekitar jam 6 pagi, sarapan dan obat pagi sudah diantar petugas ke ruangan pasien. Biasanya, saya tidak langsung sarapan. Karena sebenarnya saya tidak biasa sarapan nasi. Setiap pagi ritual saya hanya sarapan roti atau oat meal saja. Sedangkan sarapan nasi sangat jarang saya lakukan. Tapi, berhubung setiap hari sarapan nasi disuguhkan, maka saya pun beradaptasi dengan keadaan. Sebelums arapan, saya memilih olahraga kecil di ruang atau di selasar yang sering dipakai untuk olahraga. Karena disediakan sepeda statis, juga ada matras untuk yoga atau meditasi. Atau saya iseng aja naik turun tangga dari lantai 2 sampai lantai 4. Lumayan membakar kalori.

Obat yang saya minum setiap harinya benar-benar memecahkan rekor dalam meminum obat. Bayangkan, dalams ehari, saya bisa meminum 19 butir hingga 24 butir obat. Sempat kaget dan klenger melihat butiran-butiran obat yang wajib diminum. Selama 8 hari di ruang isolasi, mungkin mencapai 100 butir obat yang sudah saya minum. Bayangkan! Setiap hari dokter Andi visit pasien menanyakan perkembangan keadaan semua pasien isoalsi. Jika ada keluhan, asisiten dokter mencatat keluahan untuk ditindak lanjutin. Seperti keluhan saya yang susah tidur alias Insomnia juga sakit kepala.

Tim medis (foto:dokpri)
Tim medis (foto:dokpri)

Terus terang, saya sangat mengagumi cara kerja tim medis. Mulai dari dokter, perawat, pengantar makanan, pengantar obat hingga cleaning servis. Mereka begitu sopan dan sangat ramah. Tidak pernah sekalipun mereka mengeluh atau marah-marah pada pasien. Meski terkadang banyak pasien yang marah-marah atau stress sehingga mengeluarkan kata-kata kasar. Namun, mereka selalu menyikapinya dengan senyuman dan dengan sikap yang sangat sopan. Hmm, seandainya saya menjadi tim medis, belum tentu saya bisa sesabar mereka. Mungkin emosi saya bisa naik dua tingkat dibandingkan si pasien yang marah-marah tadi. Untung saya bukan tim medis. Hehheheheh

Setelah satu minggu di ruang isolasi, saya kembali melakukan SWAB test.


Bagaimana hasilnya? Tunggu kisah selanjutnya ya....

Jangan lupa tonton video pengalaman saya selama di ruang isolasi di channel Youtube saya. Jangan lupa di like dan subscribe ok..!

Stay safe and healthy. Jangan pernah sepelekan Corona. 

 

  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun