Mohon tunggu...
Muhammad Ihsan
Muhammad Ihsan Mohon Tunggu... mahasiswa -

pembelajar yang mau belajar. sekarang lagi hobi bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pergi untuk Lupa

23 Januari 2016   06:59 Diperbarui: 23 Januari 2016   09:02 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Indra dengan semangat mengayuh becaknya. Setidaknya dengan memutuskan pendidikannya yang dulu dia bisa bekerja sebagai tukang becak yang mengantar barang atau orang di dermaga. Tapi kali ini dia mengantar kawan lamanya, Safwan si kutu buku.

Setibanya di rumah, Safwan belum beranjak dari atas becak. Dia tak bisa berkata-kata. Entah bingung meluapkannya atau bagaiamana mengenalinya.

“Ayo turun kawan, ibumu sedang sakit. Dia telah lama menantikanmu.”

“Ibuku?" wajah Safwan nampak kebingungan.

Mendadak tetangga sebelah rumah Safwan keluar rumah, mengamati kedatangan Safwan yang sangat lama kepergiannya. Sebagaian orang bangga sekaligus haru, bahwa Safwan telah menjadi seorang pelaut yang tak kenal waktu. Haru karena dia menyempatkan diri untuk melihat orangtuanya. Sementara yang lain sibuk bergosip bahwa Safwan adalah anak yang tidak tahu diuntung, pergi begitu lamanya baru sekarang kembali. Tak pernah mengingat orangtuanya lagi. Begitulah bisik-bisik yang terdengar di kerumunan yang datang melihat. Hingga satu-dua orangtua yang berniat mengawinkan anak perempuannya dengan Safwan, datang menegur sekedar basa-basi.

Ibunya keluar dari rumah, mendadak menyerbu dan memeluk Safwan. Sungguh keharuan yang biru. Melihat itu, sebagian orang menitihkan airmatanya.

“Betapa lamanya kau kembali, nak.” Kata ibunya yang masih memeluknya dengan ribuan kerinduan yang menusuk.

“Kamu siapa?”

 

 

Ciputat, 24 Januari 16

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun