Bahkan perempuan digambarkan tidak boleh belajar seni bela diri secara terang-terangan.
Selain itu peran perempuan di politik juga digambarkan sangat terbatas. Di film ini laki-laki memegang peran dan memiliki suara penting dalam politik.
Tokoh Enola Holmes di film ini juga berhasil menghadapi pertikaian dengan menggunakan gaun lengkap beserta korslet. Adegan ini menunjukan bahwa perempuan juga bisa berkelahi dengan gaun yang rumit.
Walaupun Millie juga mengaku merasa sangat kesulitan untuk menggunakan gaun tersebut sambil melakukan adegan aksi.
Bukan Hanya Hak Kesetaraan Perempuan
Selain hak kesetaraan perempuan, film ini juga menggambarkan sisi maskulinitas yang kental. Dari mulai kakak-kakaknya Enola yang bisa melakukan segala hal dan bisa memiliki peran penting di politik.
Sisi maskulitas ini akhirnya dilawan dan ditunjukan dari penggambaran tokoh Lord Tewkesbury. Â Ia juga merupakan tokoh laki-laki yang harus diselamatkan oleh Enola Holmes.
Di film ini Tewkesburry digambarkan sebagai pria yang menyukai tumbuh-tumbuhan terutama bunga. Kegemaran Tewkesburry tersebut dikecam oleh keluarganya. Sehingga Ia harus kabur dan memperjuangkan hal tersebut.
Layak Ditonton Ga sih?
Sangat layak ditonton, terutama karena alur cerita yang tidak membosankan dan tidak berat.Â
Film ini juga masih menyimpan banyak pertanyaan penonton yang kemungkinan akan dijawab dalam Enola Holmes 2.