Ingat, pada zaman Yesus orang-orang Yahudi membenci orang-orang bukan Israel, yang mereka pandang sebagai anjing najis (kafir). Mereka tidak bisa membayangkan mereka berada di posisi yang sama di hadapan Tuhan. Yohanes 10:16 juga menunjukkan kepada kita tentang satu tubuh di mana tidak ada perbedaan. Orang-orang bukan Yahudi, sekarang menjadi ahli waris bersama dengan orang-orang Yahudi tentang janji kesatuan di dalam Kristus (Efesus 3: 6).
Kemuliaan gereja adalah ketika orang-orang dari berbagai ras dan latar belakang sosial bergabung bersama secara harmonis untuk keselamatan-Nya yang besar. Tetapi Tuhan menjadi lebih mulia ketika mereka yang menjadi "musuh" di dunia menjadi satu kawanan yang selaras dalam Kristus. Karena itu, kita harus bekerja keras untuk menyatakan gereja ini dibangun dalam keberagaman dalam Kristus.
Jadi, siapa kita sesungguhnya? dengan pilihan kita sendiri, menjadi kawanan domba-Nya berarti mau mengikuti Yesus. Dengan meneladani pribadi Sang Gembala Agung untuk menyatakan kasih yang berfokus pada orang lain; mengasihi, bahkan menyerahkan nyawa bagi sahabatnya.
Persis seperti yang sudah dilakukan-Nya di kayu salib. Bukankah salib tanda hina? Ya, tanda kehinaan yang menyatukan bagi semua "domba" yang dikasihi-Nya, tanpa terkecuali. Domba-domba dari pelbagai ras, agama mendapat undangan menjadi satu kawanan domba milik kepunyaan-Nya. Benar-benar tanpa terkecuali. Gembala mana lagi yang akan melakukan hal demikian bagi kita?
Editor : Yonna Prastika
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI