Mohon tunggu...
Barbados Bados
Barbados Bados Mohon Tunggu... lainnya -

Berangkat untuk pulang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dunia Mimpi dan Alam Kematian

28 Juli 2015   11:49 Diperbarui: 11 Agustus 2015   20:45 1346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah buat sebagian kecil orang ini yang melihat dunia ini adalah mimpi kira-kira apa dasarnya saya akan memakai ajaran mayoritas kita
“Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir. (Q.S. az-Zumar [39]: 42).”

Cukup jelas bukan apa yang di sampaikan ayat itu. Nah selain itu apakah ada dasar logika saja tanpa embel-embel ayat suci, mari kita coba gali pertanyaan di paragraph pembuka: “Apakah engkau bisa mengingat tubuh (jasad) mu ketika kamu sedang terlelap bermimpi?” Jawabanya TIDAK! karena kamu akan merasa bahwa tubuhmu yang sebenarnya ada di dalam mimpi, betul?? Lalu Ketika tubuhmu(jasad mu) mati dan apakah kamu akan mendapatkan tubuh baru? Jawabanya “Ya” otomatis sama seperti ketika kamu bermimpi langsung mendapat tubuh hanya saja bedanya sekarang kamu bermimpi tanpa jasad. Dan mereka yang terikat dengan dunia dengan berbagai perasaan akan terikat pada hal-hal kedunian yang membuat meraka sengsara di alam “mimpi” yang sudah tanpa tubuh itu …

Lalu ketika engaku sudah tak berjasad maka manakah yang nyata? Alam mimpi mu? atau dunia ini? Jadi tidaklah terlalu mengherankan bagi sebagian kecil manusia yang meliaht dunia ini sebagai alam mimpi mereka dapat mempertontonkan sedikit keajaiban-keajaiban dan banyak sulap.

Lalu apakah Surga dan Neraka itu? Apakah mereka ada? Lalu apakah guna ibadah ritual? Lalu hantu,setan jin, malaikat dll? lalu apakah alam mimpi itu berlapis-lapis? Jika ya ada berapa lapis? Lalu bagaimana menembusnya? Apakah mungkin ditembus? Lalu Tuhan? ...hmmm semoga bisa di bahas kemudian.

Namun yang terperting dari semua pertanyaan itu saat ini adalah bagaimana bisa mengahasilkan “mimpi” bahagia? Ya! itu yang penting caranya adalah "Hiduplah dengan hati tenang dan penuh syukur dan sedikit atau bahkan tidak ada perasaan-perasaan negatif maupun postif yang berlebihan"..dan kunci utama untuk tenang adalah “hanya dengan mengingat KU hati menjadi tenang” …Maka nyambunglah ayat ini:
“Dan barang siapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar).” (Qs. Al-Isra [17]:72)

Dan sudah tentu berlaku juga “Yang hatinya tenang di dunia ini akan lebih tenang juga di akhirat nanti”… Yang kalo dalam kalimat doa berbunyi “ Bahagia di dunia dan akhirat”….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun