Mohon tunggu...
Barbados Bados
Barbados Bados Mohon Tunggu... lainnya -

Berangkat untuk pulang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dunia Mimpi dan Alam Kematian

28 Juli 2015   11:49 Diperbarui: 11 Agustus 2015   20:45 1346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ingatkah dimana tubuhmu yang sebenarnya ketika engkau sedang terlelap tidur dan bermimpi? Apakah engkau merasakan sakit didalam mimpi mu ketika engkau bermimpi tangan mu terpotong hingga putus? Atau apakah engkau mengangis tersedu-sedu ketika engkau bermimpi ditinggalkan orang yang kamu cintai? Bagaimana juga perasaan mu jika didalam mimpi mu cinta mu diterima oleh orang yang engkau harapkan? Dan apa yang engkau rasakan ketika di mimpi mu kamu mendapatkan uang yang tak terkira jumlahnya? Atau bagaimana pula jika engaku bermimpi bahwa engaku terlahir sebagai bayi dan di dalam mimpimu engkau hidup selama 70 tahun dan mengalami pertumbuhan, duka, bahagia, senang dan susah, pertemuan, perpisahaan, cinta, benci, menikah, dikhianti..bagaimana perasaan mu?

Lalu apakah perbedaan perasaan-perasaan di dalam mimpimu dengan dengan kenyataan? Jawabanya adalah “SAMA” rasamu di dalam mimpi dan alam nyata itu sama. Yang membedakanya adalah ketika engkau terbangun dan menyadari bahwa engkau tadi bermimpi atau rasa yang timbul ketika engkau sadar dan rasa yang timbul ketika engkau tidak sadar. Dan betapa senangnya ketika engkau terbangun ketika engkau baru saja mendapatakan mimpi buruk dan betapa sedihnya ketika engkau terbangun ketika engkau sedang bermimpi bercumbu dengan kekasihmu atau ketika engkau mendapatkan uang yang begitu banyak engkau dan terbangun maka perasaan kecewalah yang datang

Urip mong mampir ngombe!

Banyak orang yang mengucapkan ini ketika mendapatkan musibah atau dizalmi dia akan berkata dengan sangat dalam dan bijaksana. Namun banyak pula yang mengucapkannya tidak mengerti apa makna di balik kalimat itu. Coba perhatikan cerita ini suatu hari engkau tertidur dan bermimpi di dalam mimpi mu engkau terlahir sebagai bayi dan tumbuh menjadi anak-anak, remaja dewasa, menjadi tokoh agama atau menjadi ilmuwan, pemusik atau juga menjadi pengemis, menikah, punya anak, menua dan mati diusia 73 dan begitu mati engkau terbangun, berapa lama kah itu? Semalam? 2 malam?..itulah mong mampir ngombe ya ! singkat!

Jika dalam mimpimu engkau bermimpi indah engkau menjadi artis terkenal dengan harta yang berlimpah dan bergonta ganti pasangan pastilah ketika engkau terbangun engaku lebih cenderung untuk tidur dan bermimpi lagi. Namun sebaliknya jika mimpi mu buruk engkau ingin buru-buru meninggalkan alam mimpi mu dan enggan untuk tidur lagi.

Mimpi indah dan Mimpi buruk

Dan mimpi yang mengenakan bisa membuat bermimpi di dalam mimpi sehingga tidak bisa membedakan mana yang mimpi dan mana yang kenyataan itulah mereka yang benar-benar dalam ketidaksadaran akult. Karena ketertarikan akan mimpi indah sekecil apapun bisa membuat si pemimpi untuk tetap tinggal di dalam mimpinya. Sehingga ketika mereka mengompol pun mereka tidak menyadarinya. Tapi jangan salah juga, meski bermimpi buruk yang cenderung membuat orang ingin terbangun juga bisa mengikatmu di alam mimpi ketika engkau begitu tertarik dengan perasaan ingin menderita atau di zalami sehingga engkau pun akan cenderung kemabli bermimpi. Sebagai contoh orang yang bunuh diri dalam mimpinya akan terbangun tapi karena tidak punya pengetahuan maka ketika dia tertidur dia akan bermimpi lagi lalu bunuh diri lagi dan masuk ke mempi yang berlapis-lapis dan bunuh diri lagi…begitu seterusnya maka tersesatlah dia di alam mimpi yang tak bertepi. Maka untuk terbebas dari mimpi itu pun sendiri ada pengetahuanya dan pengetahuan itu akan kamu dapatkan di alam mimpi mu jika kamu menghendakinya.

Nah mereka yang terbebas dari mimpi adalah meraka yang sudah terbangun membuka selimutnya (HAI ORANG BERSELIMUT BANGUNLAH!!) dan mengangkat tempat tidurnya lalu berlari! . Mereka yang sudah terbangun namun masih berselimut dan enggan turun dari tempat tidur adalah mereka yang berpotensi untuk tidur kembali.

Alam Mimpi dan Alam Dunia nyata

Manakah alam yang sesungguhnya alam mimpi atau alam dunia nyata ini? Perhatikan ketika engkau mengalami hal buruk atau mengalmi hal yang tidak kau sukai dan tidak menyamankan pikiran dan perasaan kemudian engkau tertidur hal itu bisa berdampak atau terbawa di alam mimpi mu dan bisa jadi engkau bermimpi buruk dan mengalami penderitaan di alam mimpi mu. Namun juga bukan berarti orang yang kaya tidak bisa bermipi buruk, tentu saja bisa! Karena mimpi itu dari perasaan dan ingatan maka orang kaya yang melakukan hal-hal yang buruk pun akan mengalami mimpi buruk .

Saat ini sebagian besar orang memandang bahwa dunia inilah kenyataan namun sebagian kecil orang melihat dunia inilah alam mimpi itu dan di sebut fana atau maya. “Karena dunia ini adalah tempat bermain dan senda gurau belaka “, senda gurau kok bunuh-bunuhan?..ya dalam mimpi mu jika kamu terbunuh kamu bisa hidup kembali dan jika kamu masih menyimpan dendam kamu akan bermimpi kembali (hidup kembali) untuk membunuh orang itu, tapi apa artinya semua itu jika cuman mimpi. Namun jika tidak ada kesadaran itu adalah mimpi maka membunuh dan memenuhi nafsu adalah sangat penting karena dianggap kenyataan.

Nah buat sebagian kecil orang ini yang melihat dunia ini adalah mimpi kira-kira apa dasarnya saya akan memakai ajaran mayoritas kita
“Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir. (Q.S. az-Zumar [39]: 42).”

Cukup jelas bukan apa yang di sampaikan ayat itu. Nah selain itu apakah ada dasar logika saja tanpa embel-embel ayat suci, mari kita coba gali pertanyaan di paragraph pembuka: “Apakah engkau bisa mengingat tubuh (jasad) mu ketika kamu sedang terlelap bermimpi?” Jawabanya TIDAK! karena kamu akan merasa bahwa tubuhmu yang sebenarnya ada di dalam mimpi, betul?? Lalu Ketika tubuhmu(jasad mu) mati dan apakah kamu akan mendapatkan tubuh baru? Jawabanya “Ya” otomatis sama seperti ketika kamu bermimpi langsung mendapat tubuh hanya saja bedanya sekarang kamu bermimpi tanpa jasad. Dan mereka yang terikat dengan dunia dengan berbagai perasaan akan terikat pada hal-hal kedunian yang membuat meraka sengsara di alam “mimpi” yang sudah tanpa tubuh itu …

Lalu ketika engaku sudah tak berjasad maka manakah yang nyata? Alam mimpi mu? atau dunia ini? Jadi tidaklah terlalu mengherankan bagi sebagian kecil manusia yang meliaht dunia ini sebagai alam mimpi mereka dapat mempertontonkan sedikit keajaiban-keajaiban dan banyak sulap.

Lalu apakah Surga dan Neraka itu? Apakah mereka ada? Lalu apakah guna ibadah ritual? Lalu hantu,setan jin, malaikat dll? lalu apakah alam mimpi itu berlapis-lapis? Jika ya ada berapa lapis? Lalu bagaimana menembusnya? Apakah mungkin ditembus? Lalu Tuhan? ...hmmm semoga bisa di bahas kemudian.

Namun yang terperting dari semua pertanyaan itu saat ini adalah bagaimana bisa mengahasilkan “mimpi” bahagia? Ya! itu yang penting caranya adalah "Hiduplah dengan hati tenang dan penuh syukur dan sedikit atau bahkan tidak ada perasaan-perasaan negatif maupun postif yang berlebihan"..dan kunci utama untuk tenang adalah “hanya dengan mengingat KU hati menjadi tenang” …Maka nyambunglah ayat ini:
“Dan barang siapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar).” (Qs. Al-Isra [17]:72)

Dan sudah tentu berlaku juga “Yang hatinya tenang di dunia ini akan lebih tenang juga di akhirat nanti”… Yang kalo dalam kalimat doa berbunyi “ Bahagia di dunia dan akhirat”….

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun