Empati atau bisa rumangsa, ojo rumangsa bisa, mengajarkan bahwa seorang pemimpin harus mampu merasakan dan memahami kebutuhan serta perasaan orang lain, bukan hanya merasa dirinya paling mampu. Ini diterapkan dalam konteks universitas dengan membangun budaya inklusif dan responsif, di mana setiap anggota komunitas akademik merasa didengar dan dihargai.
 Keberanian dalam inovasi atau angrasa wani, berani mencoba hal baru, dan mengambil risiko yang diperhitungkan adalah esensi dari penelitian dan pengembangan.Mercu Buana mendorong civitas akademika untuk selalu berpikir kreatif dan tidak takut untuk berinovasi, meskipun ada kemungkinan kegagalan.Â
Kejujuran dalam mengakui kesalahan atau angrasa kleru, mengajarkan bahwa mengakui kesalahan adalah tanda kekuatan, bukan kelemahan. Dalam tata kelola universitas, ini diterapkan melalui transparansi dan akuntabilitas, di mana setiap kebijakan dan keputusan diambil secara jujur dan terbuka, dengan mempertimbangkan umpan balik dari semua pemangku kepentingan.
Misi kedua, "Menerapkan Good University Governance sesuai dengan standar mutu dan mengembangkan jaringan kerjasama berkelanjutan dengan mitra nasional dan internasional," menekankan pentingnya tata kelola yang baik dan kolaborasi strategis.Â
Mercu Buana mengadopsi standar mutu internasional dalam setiap aspek operasionalnya, mulai dari manajemen keuangan hingga administrasi akademik, untuk memastikan bahwa institusi berjalan dengan efisien dan efektif. Pengembangan jaringan kerjasama dengan mitra nasional dan internasional juga menjadi prioritas, mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal yang mendorong kerja sama dan gotong royong.
 Untuk mengembangkan kompetensi keilmuan, jiwa kewirausahaan, dan etika profesional, Mercu Buana menerapkan ajaran Kawaruh Jiwa dari Ki Ageng Suryomentaram. Kawaruh Jiwa, atau pemahaman mendalam tentang diri sendiri dan orang lain, mendorong sivitas akademika untuk terus belajar dan berinovasi dengan integritas dan tanggung jawab.
 Ini diterjemahkan ke dalam program pengembangan diri yang komprehensif, termasuk pelatihan keterampilan kepemimpinan, kewirausahaan, dan etika profesional. Program-program ini dirancang untuk tidak hanya meningkatkan kompetensi teknis, tetapi juga membentuk karakter dan nilai-nilai moral yang kuat, sesuai dengan tiga martabat manusia---keluhuran (Wiryo), kekayaan (Arto), dan pengetahuan (Winasis).Â
Keluhuran (Wiryo) mengajarkan bahwa setiap anggota komunitas akademik harus menjunjung tinggi martabat dan integritas dalam setiap tindakan. Ini diterapkan melalui berbagai inisiatif yang mendorong sikap jujur, adil, dan bertanggung jawab. Kekayaan (Arto) tidak hanya merujuk pada kekayaan materi, tetapi juga kekayaan pengalaman dan pengetahuan. Mercu Buana menyediakan berbagai kesempatan bagi mahasiswa dan staf untuk mengembangkan diri melalui penelitian, magang, dan pertukaran internasional. Pengetahuan (Winasis) menjadi inti dari setiap kegiatan akademik, dengan penekanan pada penelitian yang inovatif dan relevan yang memberikan solusi nyata bagi masalah-masalah yang dihadapi masyarakat.
 Dengan mengadopsi kearifan lokal ini, Universitas Mercu Buana bukan hanya mengejar keunggulan akademik dan reputasi internasional, tetapi juga berusaha menjadi mercusuar budaya yang menjaga dan mempromosikan nilai-nilai luhur tradisional. Ini adalah perjalanan menuju masa depan yang seimbang, di mana modernitas dan tradisi berjalan beriringan untuk membangun masyarakat yang lebih baik dan berkelanjutan. Universitas Mercu Buana memandang bahwa pendidikan bukan hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga tentang pembentukan karakter dan pengembangan holistik individu yang mampu menghadapi tantangan global dengan bijak dan bermartabat.
Dalam praktik sehari-hari, nilai-nilai ini diterjemahkan ke dalam berbagai kegiatan dan program. Misalnya, menyelenggarakan berbagai seminar dan lokakarya yang menggabungkan pengetahuan tradisional dan modern, mengajak para pakar dari berbagai bidang untuk berbagi ilmu dan pengalaman. Selain itu, Mercu Buana juga aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan secara langsung dalam membantu menyelesaikan masalah-masalah lokal, seperti pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui kewirausahaan, pelestarian lingkungan, dan peningkatan kualitas pendidikan di daerah terpencil.
Universitas Mercu Buana juga menjalin kemitraan dengan berbagai institusi, baik di dalam maupun luar negeri, untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pendidikan. Kemitraan ini mencakup program pertukaran mahasiswa dan staf, kolaborasi penelitian, dan proyek pengembangan bersama. Melalui kerjasama ini, universitas tidak hanya memperluas jaringan dan pengaruhnya, tetapi juga memperkaya pengalaman dan perspektif civitas akademika. Â