audit terbagi menjadi empat tahapan yaitu, tahap perencanaan dan identifikasi risiko, strategi dan penilaian risiko, eksekusi, serta kesimpulan dan pelaporan. Misalnya KAP Meruya Illir, dan Rekan akan melaksanakan audit laporan keuangan Perkebunan Sawit PT Gua Selomangleng.
Pemeriksaan Sektor Usaha Perkebunan Sawit; secara umum dapat dibagiPenerapan PSAK 69 atas Aset Biologis, dimana pada 16 Desember 2015 DSAK IAI telah mengesahkan Exposure Draft (ED) PSAK 69: Agrikultur yang telah disepakati berlaku efektif untuk laporan keuangan tahunan yang dimulai atau setelah tanggal 1 Januari 2018. PSAK 69 merupakan adopsi dari IAS (International Accounting Standard) 41 mengenai perlakuan akuntansi untuk sektor agrikultur yang meliputi pengungkapan, penyajian, pengukuran dan pelaporan mengenai aset biologis;
Berikut ini adalah SA 530 (Revisi 2021) : Sampling Audit, Standar Audit (SA) ini diterapkan ketika auditor telah memutuskan untuk menggunakan sampling audit dalam pelaksanaan prosedur audit. Hal ini berkaitan dengan penggunaan sampling statistik maupun nonstatistik ketika pendesainan dan pemilihan sampel audit, pelaksanaan pengujian pengendalian, dan pengujian rinci, serta pengevaluasian hasil sampel tersebut. Tujuan penggunaan sampling audit oleh auditor adalah untuk memberikan basis yang memadai bagi auditor untuk menarik kesimpulan mengenai populasi yang menjadi sumber pemilihan sampel. Auditor harus menentukan suatu ukuran sampel yang cukup untuk mengurangi risiko sampling sampai ke tingkat rendah yang dapat diterima. Untuk pengujian rinci, auditor harus memproyeksikan kesalahan penyajian yang ditemukan dalam sampel ke populasi. Sesuai dengan Standar Audit ("SA") No. 530 berikut ini adalah data dan persamaan math yang diperoleh oleh KAP KAP Meruya Illir, dan Rekan, atas audit kliennya PT Gua Selomangleng:
tentukan jumlah sampling, jika jumlah popolasi transaksi kliennya PT Gua Selomangleng tidak diketahui (Cochran's Sample Size Formula)
Untuk menentukan jumlah sampel ketika populasi transaksi tidak diketahui, kita dapat menggunakan Rumus Cochran untuk ukuran sampel. Rumus Cochran dapat digunakan untuk memperkirakan ukuran sampel yang diperlukan untuk mendapatkan hasil yang representatif dengan margin of error tertentu.
Rumus Cochran adalah sebagai berikut:
n0=Z2.p(1-p)/e2
di mana:
- No adalah ukuran sampel awal (sebelum penyesuaian),
- Z adalah skor z yang sesuai dengan tingkat kepercayaan yang diinginkan (misalnya, untuk tingkat kepercayaan 95%, Z 1.96),
- p adalah proporsi populasi yang diperkirakan memiliki atribut tertentu (jika tidak diketahui, sering kali menggunakan 0.5 karena memberikan ukuran sampel terbesar),
- e adalah margin of error yang diinginkan (dalam bentuk desimal, misalnya, untuk 5% margin of error, e = 0.05).
Misalkan kita ingin menentukan ukuran sampel dengan tingkat kepercayaan 95% dan margin of error 5%, serta menggunakan proporsi populasi 0.5 (karena proporsi ini memberikan ukuran sampel terbesar).Z= 1.96, p=0.5 dan e = 0.05 maka
n0=((1.96)2.0.5(1-0.5)) / (0.05)2 = 384.16, Jadi, ukuran sampel awal (n_0) adalah sekitar 384
Dengan menggunakan formula Cochran, ukuran sampel yang diperlukan adalah sekitar 384 transaksi untuk mencapai tingkat kepercayaan 95% dengan margin of error 5%
Namun, jika populasi sebenarnya tidak diketahui, ukuran sampel 384 ini bisa dianggap sebagai estimasi awal yang cukup akurat.
Jika ada kebutuhan untuk mempertimbangkan ukuran populasi yang lebih kecil, maka kita dapat menggunakan penyesuaian finite population correction (FPC). Tapi karena kita berasumsi populasi besar atau tidak diketahui, kita dapat menggunakan n_0 = 384 sebagai estimasi ukuran sampel yang memadai.
seusai Standar Audit (SA) ini mengatur tentang tanggung jawab auditor untuk menerapkan konsep materialitas dalam tahap perencanaan dan pelaksanaan audit atas laporan keuangan. Tujuan auditor adalah menerapkan konsep materialitas secara tepat dalam tahap perencanaan dan pelaksanaan audit. Auditor harus menetapkan materialitas pelaksanaan untuk menilai risiko kesalahan penyajian material dan menentukan sifat, saat, dan luas prosedur audit lanjutan. Persamaan math 2: SA 320 adalah: Log 3 (27) + log 4 (16) Tentukan nilai materialitas pertimbangan auditor pada auditee tersebut;
Penentuan nilai materialitas dalam audit merupakan salah satu langkah krusial dalam proses audit, yang bertujuan untuk menetapkan ambang batas kesalahan yang dianggap material atau signifikan. Ini membantu auditor dalam merencanakan dan melaksanakan prosedur audit serta dalam mengevaluasi efek dari kesalahan yang diidentifikasi selama audit.
dengan menggunakan persamaan matematika pada soal: log3(27)+log4(16)\log_3 (27) + \log_4 (16)log3(27)+log4(16) , Maka, log3(27)=3\log_3 (27) = 3log3(27)=3, log4(16)=2 jadi log3(27)+log4(16)=3+2=5 ,
maka nolai materialitas = 5
Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai. Standar Audit (SA) ini mengatur tentang tanggung jawab auditor untuk mendesain dan menerapkan respons terhadap risiko kesalahan penyajian material yang diidentifikasi dan dinilai oleh auditor berdasarkan SA 315 (Revisi 2021) dalam suatu audit atas laporan keuangan. Persamaan math 3: SA 330 , dimana x = 2, pada fungsi y = mx + b atau garis fungsi risiko dan tangen (disarankan) f(x) = 4x3 -- 10x f(2) =12 Tentukan nilai negative risiko yang harus dihindari/dikelola pada kemungkinan salah saji material pada laporan keuangan akibat lemahnya pengendalian intern klien-nya.
persamaan matematika untuk SA 330: f(x)=4x310xf(x) = 4x^3 - 10xf(x)=4x310x dengan x=2x = 2x=2
f(x)=4x310x
Substitusi x=2x = 2x=2 ke dalam fungsi, f(2)=4(2)310(2)=4(8)10(2)=3220=12, maka f(2)=12
Nilai 12 ini bisa diinterpretasikan sebagai indikasi dari tingkat risiko yang diukur berdasarkan fungsi risiko yang telah diberikan. Dalam konteks audit, jika kita menganggap bahwa nilai ini mewakili tingkat risiko material yang terkait dengan kelemahan pengendalian internal, auditor perlu mendesain dan menerapkan prosedur audit yang sesuai untuk menangani risiko ini.
langkah -langkah yang bisa diambil auditor antara lain:
- Menilai sejauh mana kelemahan pengendalian internal dapat menyebabkan salah saji material dalam laporan keuangan. Ini mencakup identifikasi area-area yang paling rentan terhadap salah saji.
- Merancang prosedur audit yang lebih ekstensif pada area dengan risiko tinggi. Misalnya, melakukan pengujian rinci terhadap transaksi, saldo akun, dan pengungkapan yang berisiko tinggi.
- Meningkatkan ukuran sampel untuk pengujian rinci pada area dengan risiko tinggi untuk mendapatkan keyakinan yang lebih besar atas ketepatan laporan keuangan.
- Merekomendasikan atau melakukan pengujian terhadap pengendalian tambahan yang dapat mengurangi risiko salah saji material.
- Memantau hasil pengujian dan mengevaluasi apakah pengendalian yang ada cukup efektif dalam mengurangi risiko salah saji material.
Pengevaluasian atas Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi Selama Audit. Standar Audit (SA) ini mengatur tentang tanggung jawab auditor untuk mengevaluasi dampak kesalahan penyajian yang diidentifikasi dalam audit dan kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi, jika ada, terhadap laporan keuangan.Tujuan auditor adalah untuk mengevaluasi: [a] Dampak kesalahan penyajian yang diidentifikasi atas audit; dan [b] Dampak kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi, jika ada, terhadap laporan keuangan. Persamaan 4: SA 450: x 3 -- 4x -6 = 0 x1 3 +x2 3 + x3 3 =? Berapa nilai Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi Selama Audit PT Gua Selomangleng
x34x6=0, [-3, 0, 3]
x13+x23+x33, Akar-akarnya dari persamaan x34x6=0
x11.4018, x21.1634, x32.5251,
nilai kesalahan penyajian yang diidentifikasi selama audit PT Gua Selomangleng adalah sekitar 11.77
Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan: Standar Audit (SA) ini mengatur tentang pertimbangan spesifik oleh auditor dalam memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat berdasarkan SA 330 (Revisi 2021), SA 500 (Revisi 2021), dan SA lainnya yang relevan, berkaitan dengan aspek tertentu atas persediaan, litigasi dan klaim yang melibatkan entitas, serta informasi segmen dalam suatu audit atas laporan keuangan. Persamaan 5: SA 501 bukti audit, dan barang audit diaman f((g(1)), berikut ini: f(x) = x 2 – 10 g(x) = x + 5 Tentukan berapa nilai pertimbanagn spesifik pada unsur pilihan yang dibuat oleh KAP pada persamaan ini.
Untuk menentukan nilai pertimbangan spesifik pada unsur pilihan yang dibuat oleh KAP berdasarkan persamaan yang diberikan, maka perlu menyelesaikan komposisi fungsi yang diberikan. Dari data memiliki dua fungsi:
- f(x)=x2−10
- g(x)=x+5
g(1)=1+5=6 Substitusi hasil ke dalam f(x),
f(g(1))=f(6)=(6)2−10=36−10=26, nilai pertimbangan spesifik pada unsur pilihan yang dibuat oleh KAP berdasarkan persamaan ini adalah 26.
Konfirmasi Eksternal, Standar Audit (SA) ini mengatur tentang penggunaan prosedur konfirmasi eksternal oleh auditor untuk memeroleh bukti audit berdasarkan ketentuan SA 330 (Revisi 2021) dan SA 500 (Revisi 2021). Tujuan auditor, ketika menggunakan prosedur konfirmasi eksternal, adalah untuk mendesain dan melaksanakan prosedur tersebut untuk memeroleh bukti audit yang relevan dan andal. Ketika prosedur konfirmasi eksternal digunakan, auditor harus tetap menjaga pengendalian atas permintaan konfirmasi eksternal, termasuk: [a] Menentukan informasi yang akan dikonfirmasi atau diminta; [b] Memilih pihak yang tepat untuk dikonfirmasi; [c] Mendesain permintaan konfirmasi, termasuk menentukan apakah permintaan telah dialamatkan dengan tepat dan berisi informasi jawaban untuk dikirimkan secara langsung kepada auditor; dan [d] Mengirimkan permintaan, termasuk permintaan tindak lanjut jika berlaku, kepada pihak yang dikonfirmasi. Persamaan 6; SA 505 Konfirmasi Eksternal adalah sebagai berikut: x + y + z = 30 x 2 + y2 + z2 = 300 tentukan besaran konfirmasi eksternal yang dilakukan KAP
x+y+z=30
x2+y2+z2=300
Karena x+y+z=30 maka rata-rata dari x,y,x, Jika x=y=z adalah 3x=30⟹x=10
jika x=y=z=10, x2+y2+z2=3⋅102=300, maka x= 10, y = 10, z = 10 valid
besaran konfirmasi eksternal yang dilakukan KAP adalah x=10, y=10, dan z=10
Standar Audit (SA) ini mengatur tentang tanggung jawab auditor atas estimasi akuntansi, dan pengungkapan terkait dalam suatu audit atas laporan keuangan. SA ini juga mencakup ketentuan dan panduan tentang pengevaluasian atas kesalahan penyajian pada estimasi akuntansi (dan pengungkapan terkait), dan indikator kemungkinan bias manajemen. Tujuan auditor adalah memeroleh bukti yang cukup dan tepat tentang apakah estimasi akuntansi dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan adalah wajar dalam konteks kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. Persamaan math 7: untuk SA 540 (Revisi 2021) ; Standar Audit (SA) ini mengatur tentang tanggung jawab auditor atas estimasi akuntansi dengan urutan sebagai berikut:
25/28, 53/59, 41/45, 93/105
Tentukan nilai terkecil dalam estimasi akuntansi, dan pengungkapan terkait dalam suatu audit atas laporan keuangan PT Pandawa Kurawa;
Untuk menentukan nilai terkecil dalam estimasi akuntansi dan pengungkapan terkait dalam suatu audit atas laporan keuangan PT Pandawa Kurawa berdasarkan urutan pecahan yang diberikan, perlu membandingkan nilai-nilai pecahan berikut
25/28, 53/59, 41/45, 93/105 diubah menjadi pecahan desimal
0.8929, 0.8983, 0.9111, 0.8857, Nilai terkecil di antara pecahan-pecahan tersebut 0.8857 (93/105)
Kelangsungan Usaha (Going Concern). Standar Audit (SA) ini mengatur tentang tanggung jawab auditor dalam audit atas laporan keuangan yang berkaitan dengan kelangsungan usaha dan implikasinya terhadap laporan auditor. Tujuan auditor adalah: [a] memeroleh bukti audit yang cukup dan tepat mengenai, serta menyimpulkan bahwa, ketepatan penggunaan basis akuntansi kelangsungan usaha oleh manajemen dalam penyusunan laporan keuangan; [b] menyimpulkan, berdasarkan bukti audit yang diperoleh, apakah terdapat suatu ketidakpastian material yang terkait dengan peristiwa atau kondisi yang dapat menyebabkan keraguan signifikan atas kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan usahanya; Persamaan 8 adalah SA 570 (Revisi 2021) : Kelangsungan Usaha (Going Concern) dengan menguji persamaan math konvergen dan divergen (math. Alfa C Chiang 1984:587) berikut ini: Tahun 2019-2022 sesuai data
Tentukan dengan kategori konvergen dan divergen apakah SA 570 (Revisi 2021): Kelangsungan Usaha (Going Concern) PT Pandawa Kurawa
2019 : ∑n=1∞1+3n1+4n , n→∞lim1+3n1+4n=n→∞lim3+n14+n1=34 limit dari suku umumnya tidak menuju nol seri ini divergen
2020 : An=3n+105n n→∞lim3n+105n=n→∞lim3+n105=35 , Karena limit dari suku umumnya tidak menuju nol seri ini divergen
2021 : an=(n+lnnn)/n2+5, n→∞limn2+5n+lnn≈n→∞limn2n=n→∞limn1=0 , Karena suku umum ini menuju nol saat n→∞n \to \inftyn→∞ seri ini konvergen
2022: ∑n=1∞ne−n , n→∞limne−n=0karena e−n menurun lebih cepat daripada n meningkat, Selain itu, bahwa ∑n=1∞ne−n\sum_{n=1}^{\infty} ne^{-n}∑n=1∞ne−n adalah bentuk dari tes integral yang konvergen. Jadi, seri ini konvergen.
Kesimpulan Tahun 2019: Divergen , Tahun 2020: Divergen , Tahun 2021: Konvergen , Tahun 2022: Konvergen
berdasarkan analisis ini, SA 570 (Revisi 2021): Kelangsungan Usaha (Going Concern) PT Pandawa Kurawa memiliki beberapa komponen yang divergen (Tahun 2019 dan Tahun 2020) dan beberapa komponen yang konvergen (Tahun 2021 dan Tahun 2022).
Sesuai data dan persamaan math dengan kasus PT. Pandawa Kurawa, maka tentukanlah dikaitkan dengan Opini audit mana yang akan dilakukan oleh KAP Meruya Illir, dan Rekan: berikan penjelasan anda dengan mengacu pada 4 pertimbangan:
SA 700 (Revisi 2021): Perumusan Suatu Opini dan Pelaporan atas Laporan Keuangan
SA 701 (2021): Pengomunikasian Hal Audit Utama dalam Laporan Auditor Independen
SA 705 (Revisi 2021): Modifikasi terhadap Opini dalam Laporan Auditor Independen
SA 706 (Revisi 2021): Paragraf Penekanan Suatu Hal dan Paragraf Hal Lain dalam Laporan Auditor Independen;
SA 700 (Revisi 2021): Perumusan Suatu Opini dan Pelaporan atas Laporan Keuangan, bertujuan mengatur bagaimana auditor merumuskan opini atas laporan keuangan berdasarkan bukti audit yang diperoleh dan bagaimana opini tersebut harus disampaikan dalam laporan auditor. Pertimbangan yang digunakan auditor harus memastikan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, Berdasarkan bukti audit, auditor harus menyimpulkan apakah terdapat kesalahan penyajian material yang dapat mempengaruhi opini audit.
SA 701 (2021): Pengomunikasian Hal Audit Utama dalam Laporan Auditor Independen bertujuan mengatur tentang pengomunikasian hal audit utama dalam laporan auditor independen, yang merupakan hal-hal yang paling signifikan dalam audit laporan keuangan.. Pertimbangan yang digunakan adalah auditor harus mengidentifikasi hal audit utama (key audit matters) yang mungkin mencakup isu-isu terkait kelangsungan usaha atau estimasi akuntansi signifikan. Kemudian auditor harus menjelaskan bagaimana hal-hal ini ditangani dalam audit dan dampaknya terhadap laporan keuangan.
SA 705 (Revisi 2021): Modifikasi terhadap Opini dalam Laporan Auditor Independen bertujuan mengatur tentang modifikasi terhadap opini dalam laporan auditor independen, termasuk kondisi di mana auditor memberikan opini yang dimodifikasi (qualified opinion, adverse opinion, or disclaimer of opinion). Pertimbangan yang digunakan misalnya jika terdapat ketidakpastian material terkait kelangsungan usaha yang tidak cukup dijelaskan oleh manajemen, auditor mungkin perlu memberikan opini yang dimodifikasi. Auditor juga harus mempertimbangkan sejauh mana isu-isu tersebut mempengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan.
SA 706 (Revisi 2021): Paragraf Penekanan Suatu Hal dan Paragraf Hal Lain dalam Laporan Auditor Independen mengatur tentang penggunaan paragraf penekanan suatu hal dan paragraf hal lain untuk menarik perhatian pengguna laporan keuangan terhadap hal-hal yang dianggap penting. Pertimbangan yang digunakan auditor dapat menggunakan paragraf penekanan untuk menyoroti ketidakpastian material terkait kelangsungan usaha atau isu penting lainnya yang telah diungkapkan dalam laporan keuangan. Kemudian paragraf penekanan harus digunakan dengan bijak untuk memastikan tidak mengurangi signifikansi dari opini audit.
Dari pertimbangan tersebut di atas opini audit yang paling tepat akan tergantung pada bagaimana PT. Pandawa Kurawa telah mengungkapkan ketidakpastian terkait kelangsungan usaha dalam laporan keuangannya dan sejauh mana bukti audit mendukung kelangsungan usaha tersebut. Auditor harus menggunakan paragraf penekanan jika perlu dan memastikan pengomunikasian hal audit utama sesuai dengan SA 701.
Interprestasi hermeneutis melibatkan memahami dan menafsirkan makna di balik data dan informasi yang diberikan. Dalam konteks ini, kita akan menghubungkan data matematika dari kasus PT. Pandawa Kurawa dengan konsep-konsep audit yang relevan dan menggali makna yang lebih dalam mengenai kelangsungan usaha dan laporan keuangan perusahaan.
Tahun 2019, Divergensi dari seri ini dapat diartikan sebagai indikasi adanya ketidakstabilan atau masalah yang signifikan dalam operasi perusahaan. Meskipun perusahaan mungkin telah mengalami pertumbuhan, pertumbuhan ini tidak sebanding dengan beban atau tantangan yang dihadapinya. Hal ini mengindikasikan bahwa masalah yang ada mungkin terus berkembang tanpa batas yang jelas, menciptakan ketidakpastian yang signifikan.
Tahun 2020, Divergensi dari urutan ini menunjukkan bahwa biaya atau kewajiban perusahaan mungkin meningkat lebih cepat daripada pendapatannya. Dengan kata lain, meskipun ada pertumbuhan dalam beberapa aspek, biaya tetap atau kewajiban lainnya terus bertambah, yang dapat mengancam kelangsungan usaha perusahaan dalam jangka panjang.
Tahun 2021, Konvergensi dari urutan ini dapat diartikan sebagai tanda stabilitas dalam aspek tertentu dari operasi perusahaan. Meskipun perusahaan menghadapi tantangan, ada elemen-elemen yang dikelola dengan baik dan memberikan indikasi bahwa perusahaan dapat mencapai keseimbangan atau stabilitas dalam jangka panjang.
Tahun 2022, Konvergensi dari seri ini menunjukkan bahwa meskipun ada biaya atau kewajiban yang meningkat, pertumbuhan perusahaan atau efisiensi operasional juga meningkat dengan laju yang memadai untuk menyeimbangkan beban tersebut. Ini bisa diartikan sebagai kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan diri dan mengelola pertumbuhan serta kewajiban dengan baik.
Berdasarkan data matematika di atas, kita dapat menarik beberapa kesimpulan hermeneutis tentang PT. Pandawa Kurawa
- Ketidakpastian dan ketidakstabilan, data dari tahun 2019 dan 2020 menunjukkan tanda-tanda divergensi, yang mencerminkan adanya ketidakstabilan dan ketidakpastian dalam operasi perusahaan. Ini bisa menjadi indikasi masalah struktural atau manajerial yang perlu ditangani.
- Pengelolaan Stabilitas, data dari tahun 2021 dan 2022 menunjukkan tanda-tanda konvergensi, yang mencerminkan adanya upaya untuk mengelola dan mencapai stabilitas dalam operasi perusahaan. Meskipun ada tantangan, perusahaan tampaknya memiliki mekanisme untuk mengatasinya dan mencapai keseimbangan.
- Opini audit, berdasarkan analisis ini, auditor perlu mempertimbangkan baik aspek divergen maupun konvergen dalam laporan keuangan perusahaan. Ketidakpastian material terkait kelangsungan usaha harus diungkapkan dengan jelas, dan auditor mungkin perlu memberikan opini yang dimodifikasi jika pengungkapan tidak memadai.
Implikasi untuk opini audit Opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penekanan: Jika perusahaan mengungkapkan ketidakpastian material terkait kelangsungan usaha dengan memadai, auditor dapat memberikan opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penekanan untuk menarik perhatian pada ketidakpastian tersebut. Opini Wajar dengan Pengecualian atau Opini Tidak Wajar: Jika pengungkapan tidak memadai, auditor mungkin perlu memberikan opini wajar dengan pengecualian atau opini tidak wajar, tergantung pada tingkat ketidakpastian dan dampaknya terhadap laporan keuangan. Auditor harus mengkomunikasikan hal-hal audit utama yang terkait dengan kelangsungan usaha dan estimasi akuntansi signifikan dalam laporan auditor independen, menjelaskan bagaimana hal tersebut ditangani selama audit.
Dengan pendekatan hermeneutis ini, auditor dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang kondisi dan tantangan perusahaan serta membuat keputusan yang lebih informasional mengenai opini audit yang akan diberikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H