Mohon tunggu...
Pasu Sibarani
Pasu Sibarani Mohon Tunggu... Akuntan - Akuntan

NIM: 55522120006 - Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Proses Auditing Sektor Usaha Perkebunan Sawit Pada PT. Gua Selomangleng

25 Juni 2024   08:54 Diperbarui: 25 Juni 2024   09:06 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun 2022, Konvergensi dari seri ini menunjukkan bahwa meskipun ada biaya atau kewajiban yang meningkat, pertumbuhan perusahaan atau efisiensi operasional juga meningkat dengan laju yang memadai untuk menyeimbangkan beban tersebut. Ini bisa diartikan sebagai kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan diri dan mengelola pertumbuhan serta kewajiban dengan baik. 

Berdasarkan data matematika di atas, kita dapat menarik beberapa kesimpulan hermeneutis tentang PT. Pandawa Kurawa

  • Ketidakpastian dan ketidakstabilan, data dari tahun 2019 dan 2020 menunjukkan tanda-tanda divergensi, yang mencerminkan adanya ketidakstabilan dan ketidakpastian dalam operasi perusahaan. Ini bisa menjadi indikasi masalah struktural atau manajerial yang perlu ditangani. 
  • Pengelolaan Stabilitas, data dari tahun 2021 dan 2022 menunjukkan tanda-tanda konvergensi, yang mencerminkan adanya upaya untuk mengelola dan mencapai stabilitas dalam operasi perusahaan. Meskipun ada tantangan, perusahaan tampaknya memiliki mekanisme untuk mengatasinya dan mencapai keseimbangan.
  • Opini audit, berdasarkan analisis ini, auditor perlu mempertimbangkan baik aspek divergen maupun konvergen dalam laporan keuangan perusahaan. Ketidakpastian material terkait kelangsungan usaha harus diungkapkan dengan jelas, dan auditor mungkin perlu memberikan opini yang dimodifikasi jika pengungkapan tidak memadai.  

Implikasi untuk opini audit Opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan Paragraf Penekanan: Jika perusahaan mengungkapkan ketidakpastian material terkait kelangsungan usaha dengan memadai, auditor dapat memberikan opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penekanan untuk menarik perhatian pada ketidakpastian tersebut.  Opini Wajar dengan Pengecualian atau Opini Tidak Wajar: Jika pengungkapan tidak memadai, auditor mungkin perlu memberikan opini wajar dengan pengecualian atau opini tidak wajar, tergantung pada tingkat ketidakpastian dan dampaknya terhadap laporan keuangan. Auditor harus mengkomunikasikan hal-hal audit utama yang terkait dengan kelangsungan usaha dan estimasi akuntansi signifikan dalam laporan auditor independen, menjelaskan bagaimana hal tersebut ditangani selama audit.

Dengan pendekatan hermeneutis ini, auditor dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang kondisi dan tantangan perusahaan serta membuat keputusan yang lebih informasional mengenai opini audit yang akan diberikan.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun