Mohon tunggu...
Pasu Sibarani
Pasu Sibarani Mohon Tunggu... Akuntan - Akuntan

NIM: 55522120006 - Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Model Dialektika Hegelian dan Hanacaraka pada Auditing Perpajakan

31 Mei 2024   16:07 Diperbarui: 31 Mei 2024   22:39 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meskipun pemeriksaan pajak merupakan alat penting untuk memastikan kepatuhan dan mengoptimalkan penerimaan negara, kritik-kritik yang ada menunjukkan bahwa masih ada ruang untuk perbaikan. Dengan menangani masalah seperti keterbatasan sumber daya, kompleksitas peraturan, bias dan subjektivitas, kurangnya transparansi, dampak pada bisnis, kurangnya edukasi, dan fokus yang tidak seimbang, proses pemeriksaan pajak dapat dibuat lebih efektif, efisien, dan adil bagi semua pihak yang terlibat.  

Hegelian dan Pemeriksaan Pajak

Hegelian adalah istilah yang merujuk pada filsafat atau pandangan yang terkait dengan pemikiran Georg Wilhelm Friedrich Hegel, seorang filsuf Jerman yang hidup pada akhir abad ke-18 hingga awal abad ke-19. Filsafat Hegel terkenal dengan konsep dialektikanya, yang melibatkan proses perkembangan ide melalui tesis, antitesis dan sintesis.

Beberapa konsep utama dalam filsafat Hegel antara lain misalnya dialektika, yang merupakan proses perkembangan ide melalui kontradiksi dan resolusi. Hegel menggambarkan ini sebagai proses di mana suatu ide (tesis) berhadapan dengan ide yang berlawanan (antitesis), dan melalui konflik antara keduanya, muncul ide baru yang menggabungkan elemen-elemen dari keduanya (sintesis). Kemudian ada Idealisme Absolut, berupa pandangan bahwa realitas pada dasarnya adalah ekspresi dari suatu prinsip atau kesadaran absolut. Hegel percaya bahwa sejarah adalah perkembangan roh (geist) yang mewujudkan dirinya dalam dunia nyata.

Fenomologi roh merupakan salah satu karya utama Hegel yang menjelaskan bagaimana kesadaran individu berkembang dari kesadaran sederhana tentang objek eksternal menuju pengetahuan tentang roh universal atau absolut. Kemudian ada Logika Hegelian yaitu studi tentang struktur pemikiran yang menganggap bahwa realitas itu sendiri memiliki struktur logis yang bisa dipahami melalui dialektika.

Filsafat Hegel memiliki pengaruh yang besar dan melahirkan banyak aliran serta interpretasi, termasuk Hegelian Kiri yang berfokus pada aspek sosial dan politik dari pemikiran Hegel, dan Hegelian Kanan yang cenderung lebih konservatif. Pemikiran Hegel juga mempengaruhi banyak filsuf dan teoris kritis selanjutnya, termasuk Karl Max yang mengadaptasi dan mengubah dialektika Hegel menjadi materialisme dialektis.

Model dialektika Hegelian adalah suatu metode filosofi yang dikembangkan untuk memahami perkembangan ide dan sejarah. Dialektika Hegelian menggambarkan bagaimana ide- ide atau konsep- konsep berkembang melalui konflik dan resolusi yang sistematis.  Proses ini terdiri dari 3 tahap utama :

  • Tesis, Tahap pertama di mana suatu ide atau konsep diajukan. Tesis merupakan posisi awal atau proposisi dasar.
  • Antitesis, merupakan tahap kedua di mana ide atau konsep yang berlawanan dengan tesis muncul. Antitesis menantang atau memiliki posisi yang bertentangan dengan tesis, menciptakan konflik atau kontradiksi.
  • Sintesis merupakan tahap ketiga di mana konflik antara tesis dan antitesis diselesaikan. Sintesis menggabungkan elemen- elemen dari kedua posisi sebelumnya dan menghasilkan ide atau konsep baru yang lebih maju. Sintesis ini kemudian menjadi tesis baru, memulai lagi siklus dialektika dari awal.

Model Hegelian sering digambarkan sebagai proses spiral, di mana setiap sintesis yang baru menjadi dasar untuk konflik dan resolusi berikutnya, yang mendorong perkembangan ide secara progresif. 

Contoh konkret dari model dialektika Hegelian bisa dilihat dalam sejarah perkembangan sosial dan politik, Misalnya, tesis dimana suatu masyrakat memiliki struktur feodal dengan kekuasaan yang terpusat pada aristrokrasi. Kemudian muncul antitesis dimana timbul kelas pedagang dan kaum borjuis yang menentang kekuasaan aristokrasi,  yang kemudian memunculkan revolusi dan perubahan sosial.  Setelah revolusi, maka muncullah sintesis di mana  terbentuklah masyarakat kapitalis  yang kekuasaan ekonomi dan politiknya lebih terdistribusi, menggabungkan elemen- elemen dari struktur feodal dan aspirasi borjuis.

Dalam filsafat Hegel, dialektika tidak hanya berlaku untuk perkembangan sejarah, tetapi juga untuk perkembangan pemikiran dan kesadaran individu. Melalui proses dialektika, kesadaran individu berkembang dari kesadaran sederhana tentang objek- objek eksternal menuju kesadaran tentang diri sendiri dan akhirnya menuju kesadaran tentang roh universal atau absolut.

Model dialektika Hegelian dikembangkan oleh Georg Wilhelm Friedrich Hegel sebagai cara untuk memahami dan menjelaskan perkembangan ide, kesadaran dan sejarah. Latar belakang dari model ini terkait dengan berbagai filosofi, historis dan intelektual yang membentuk pemikiran Hegel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun