Mohon tunggu...
Baqiyatus Sholikhah
Baqiyatus Sholikhah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Animal Science

Student"s at Diponegoro University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemeliharaan Burung Jalak Suren

16 Desember 2021   22:00 Diperbarui: 16 Desember 2021   22:04 987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Setelah anakan Jalak Suren bisa makan sendiri, maka bisa diberikan jenis pakan tambahan berupa jangkrik sebanyak 5 ekor, frekuensi pemberian 3 kali sehari untuk mempercepat masa pertumbuhan. Pakan utama yang diberikan pada jalak suren dewasa berupa voer dan pakan tambahan berupa jangkrik dan kroto. Juga bisa diberikan buah seperti pisang dan pepaya sebagai sumber vitamin. Pemberian pakan tambahan atau jangkrik dapat diberikan sebanyak 2-5 ekor per hari dan kroto sebanyak 2 kali seminggu.

Dalam budidaya burung jalak suren ini sendiri terdapat 3 jenis kandang yang digunakan: 1) kandang dewasa/ kandang kawin, 2) kandang penjodohan, dan 3) kandang anakan. Kandang kawin/kandang dewasa digunakan untuk proses perkawinan pada burung jalak suren setelah melewati proses penjodohan. 

Kandang perkawinan ini memiliki ukuran 1 m x 2 m dengan tinggi 2 m. Dalam kandang perkawinan burung jalak suren harus dilengkapi dengan tempat bertengger untuk memudahkan perkawinan serta disediakan bahan sarang dan glodok untuk tempat meletakkan telur dan tempat mengerami telurnya. 

Kemudian kandang penjodohan digunakan dalam proses penjodohan pada jalak suren. Kandang penjodohan ini berupa kandang individu bermodel gantung dengan ukuran 30 cm x 30 cm dengan tinggi 40 cm. Dimana burung jalak suren yang akan dijodohkan diletakkan pada kandang tersendiri, kemudian saling didekatkan. Selanjutnya adalah kandang anakan yang digunakan untuk tempat anakan yang telah diambil dari sarang burung jalak suren dewasa. Kandang anakan ini berupa inkubator yang dapat membuat anakan pada jalak suren terasa hangat seperti saat dierami induknya. Besar kandang anakan ini disesuaikan dengan banyaknya anakan yang dihasilkan.

Upaya untuk meningkatkan jumlah populasi dalam budidaya dapat dilakukan dengan proses pengembangbiakan atau perkawinan. Pengembangbiakkan burung Jalak Suren diawali dengan proses penjodohan terlebih dahulu sebelum dilakukan proses perkawinan. Umur yang ideal untuk penjodohan yaitu pada umur 10 -- 12 bulan. Teknik penjodohan dapat dilakukan dengan beberapa cara. Apabila populasi yang dimiliki cukup banyak maka penjodohan bisa dilakukan secara bebas. 

Artinya, masing-masing burung dibebaskan memilih pasangan. Sepasang burung dikatakan berjodoh apabila saling berdekatan dan saling menyahut saat berkicau. Burung yang sudah jodoh harus dipindahkan dalam kandang penjodohan. Biasanya burung yang sudah jodoh akan menjadi lebih agresif di antara yang lain dan menyerang sesamanya atau sebaliknya jika diganggu oleh yang lain. Hal ini dapat menghambat proses perkawinan dan perkembangbiakan selanjutnya. 

Apabila burung yang dimiliki hanya sepasang maka penjodohan dapat dilakukan dengan mendekatkan betina ke jantan yaitu dengan memasukkan burung betina ke dalam sangkar kecil atau sangkar gantung dan burung jantan dibiarkan dalam kandang penangkaran. Selanjutnya, sangkar kecil berisi burung betina dimasukkan ke dalam kandang penangkaran.

Perkawinan burung Jalak Suren terjadi selama 2 -- 4 minggu setelah penjodohan. Proses perkawinan bila berhasil dilakukan kemudian burung akan membuat sarang untuk bertelur. Dalam kandang peternakan Jalak Suren dapat dirangsang untuk membuat sarang. Hal ini dapat dilakukan dengan meletakkan bahan sarang seperti jerami, akar sulur yang panjang, ranting-ranting, atau daun-daunan di beberapa tempat yang layak untuk bersarang misalnya pada tanaman yang memiliki banyak cabang kuat, terlidung, dan aman dari gangguan diberi tatanan dasar sarang. Pembuatan sarang berlangsung selama 5 -- 10 hari. 

Telur yang dihasilkan dalam sekali perkawinan. Proses perkawinan tersebut akan diperoleh telur jalak suren sejumlah 3 -- 4 butir, berwarna biru, dan berukuran 19,8 x 27,7 mm. Telur tersebut akan menetas setelah 14 hari dierami oleh indukan ataupun menggunakan alat penetas telur.

Untuk meningkatkan nilai jual burung Jalak Suren dapat dilakukan pemasteran saat burung masih anakan, hal ini dikarenakan daya ingat burung yang masih baik sehingga burung akan terbiasa dengan suara yang diberikan yang nantinya akan ditirukan. Kegiatan ini dapat dilakukan di pagi, siang, dan sore hari. Kegiatan pemasteran dapat dilakukan dengan menggunakan audio mp3 ataupun burung asli yang memiliki suara yang diinginkan atau unik. Untuk penjualan atau panen burung Jalak Suren disesuaikan dengan permintaan pasar, biasanya sekitar umur 2 minggu dan anakan jalak suren yang berusia lebih dari 3 bulan.

Pemasaran jalak suren dapat dibilang cukup mudah, terutama penjualan didaerah Klaten yang merupakan pusat budidaya jalak suren, pemasaran jalak suren dapat dilakukan secara online maupun offline. Pemasaran secara online dapat dilakukan dengan cara memposting diberbagai sosial media seperti whatsapp, website, instagram, facebook, gmaps, dan sebagainya. Transaksi jual beli dapat dilakukan secara COD atau calon customer mendatangi lokasi budidaya jalak suren secara langsung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun