Mohon tunggu...
Baqiyatus Sholikhah
Baqiyatus Sholikhah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Animal Science

Student"s at Diponegoro University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Rusa Timor, Satwa Tropis yang Banyak Manfaatnya

16 Desember 2021   20:37 Diperbarui: 16 Desember 2021   20:40 846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Rusa betina dewasa memiliki kematangan seksual dimulai pada usia 18 bulan dengan usia kebuntingan selama 8 bulan. Reproduksi rusa timur akan dimulai pada usia 1,5 tahun sampai 12 tahun. Rusa mampu bertahan hidup hingga umur 15 -- 20 tahun. 

Perbedaaan jumlah jantan dan betina di suatu penangkaran sangat mempengaruhi keberhasilan reproduksi. Idealnya di penangkaran jumlah jantan dan betina yaitu 1 : 4, apabila jumlah pejantan maupun betina yang terbatas maka akan mempengaruhi laju reproduksi pada rusa. Rusa melakukan perkawinan pertama pada usia rusa jantan 12,7 bulan dan pada rusa betina 15,3 bulan dengan lama kebuntingan 8,4 bulan dan memiliki jarak kelahiran pertama dan kedua 13,25 bulan. Pada penangkaran ini rusa timor memiliki pola perkawinan inbreeding dengan jumlah kelahiran 1-2 ekor dalam setahun.

Keberhasilan suatu penangkaran rusa ditentukan oleh beberapa hal, diantaranya yaitu pakan. Rusa termasuk salah satu hewan memamah biak yang tergolong herbivora (pemakan tumbuh-tumbuhan). Pakan merupakan faktor pembatas (limiting factor) bagi jaminan keberlanjutan hidup dan perkembangbiakan satwa, dan juga dari segi biaya produksi mencapai 70 -- 80%. Oleh karena itu untuk mencapai produksi yang tinggi, jumlah dan komposisi pakan yang diberikan perlu mendapatkan perhatian agar secara teknis biologis dapat memenuhi kebutuhan satwa dan secara teknis ekonomis lebih murah atau efisien. 

Rusa timor sebagai satwa ruminansia, hampir 90% kebutuhan pokoknya bersumber dari hijauan sebagai sumber energi utama. Rusa membutuhkan protein, kalsium, dan fosfor masing-masing adalah 13-16%, 0.45%, dan 0.35% dari bahan kering pakannya untuk pertumbuhan. Kebutuhan protein rusa timor yang berumur lebih dari 12 bulan adalah 19% dari bahan kering sedangkan kebutuhan energi rusa   adalah 3381 Kkal/ekor/hari.

Konsumsi pakan dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu kondisi kesehatan ternak, jenis pakan yang diberikan, kondisi lingkungan ternak dan aktivitas yang dilakukan oleh rusa. Pemberian pakan pada rusa timor harus dilakukan berdasarkan perhitungan 10% bobot badan 2 dengan frekuensi pemberian sebanyak 2 sampai 3 kali. Oleh sebab itu, pemberian pakan perlu dibuat formulasi (pencampuran bahan pakan lainnya), sehingga kebutuhan pertumbuhan rusa dapat terpenuhi dan tidak terjadi defisiensi zat gizi pakan. Pakan digunakan sebagai sumber energi untuk memenuhi berbagai kehidupan, baik untuk pemenuhan hidup pokok maupun untuk perkembangan dan produksi.

Jenis tanaman yang disukai oleh rusa timor dapat bersifat grazer (pemakan rumput) di padang rumput atau sebagai browser (pemakan pucuk tumbuhan) di hutan alam atau campuran bagi keduanya. Kehidupan rusa sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, di lapangan padang rumput akan bersifat grazer dan di lapangan yang ditumbuhi semak belukar akan bersifat browser. Pakan yang umum diberikan pada rusa timor yaitu rumput gajah (Pennisetum purpureum) dan beberapa jenis hijauan serta campuran pakan. 


Aktivitas makan rusa hanya dilakukan pada posisi berdiri. Rusa melakukan aktivitas makan dengan menggunakan mulut untuk mengambil makanan sebelum mengunyah makanan, dominasi rusa dalam satu kelompok di penangkaran terjadi juga selama aktivitas makan, biasanya rusa jantan akan menanduk rusa lainnya yang berada disekitarnya. 

Aktivitas makan rusa timor mencakup 17,01% dari total keseluruhan waktu yang dipakai untuk aktivitas makan. Pembagian waktu aktivitas makan rata-rata pada sore hari adalah yang tertinggi yakni 51,79 menit (21,57%) di bandingkan dengan pagi 32,86 menit (13,69%) dan siang hari 37,86 menit (15,77%). Aktivitas makan pada sore hari menjadi tinggi karena jumlah makanan yang dimakan lebih banyak dibandingkan dengan pagi dan siang hari.

Aktivitas minum rusa timor tergolong sedikit. Hal ini dikarenakan rusa timor merupakan rusa tropis yang memiliki kemampuan dalam mengonsumsi air lebih sedikit jika dibandingan dengan rusa sambar. Konsumsi air minum rusa setiap harinya hanya sekitar 2,25 liter/ekor/hari. Air tisak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan minum rusa, tetapi juga digunakan untuk perawatan kendang seperti pencucian kendang dan pemenuhan kebutuhan, baik pengelola maupun pengunjung yang datang.

Aktivitas sosial merupakan perilaku yang dilakukan dengan cara saling berinteraksi antar kelompok. Hubungan sosial pad rusa timor lebih banyak di perlihatkan oleh induk dan anak serta pejantan. Perilaku sosial pada rusa timor jantan diperlihatkan dengan adanya interaksi yang terjadi berupa pertarungan antar rusa jantan berupa perebutan makanan maupun perebutan betina. 

Rusa timor jantan dewasa melakukan perilaku sosial 1,04 %, yang terdiri dari 0,74 % bertarung dan 0,30 % menanduk rusa timor lain yang lebih kecil. Perilaku tersebut dilakukan untuk memperebutkan makanan dan mengusir rusa lain dari sumber makanan, serta pertarungan dengan bergesekan tanduk dilakukan antar rusa jantan untuk memperebutkan betina atau memperebutkan pakan ketika pada musim kawin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun