Mohon tunggu...
Baqiyatus Sholikhah
Baqiyatus Sholikhah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Animal Science

Student"s at Diponegoro University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Rusa Timor, Satwa Tropis yang Banyak Manfaatnya

16 Desember 2021   20:37 Diperbarui: 16 Desember 2021   20:40 846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem perkandangan rusa timor di berbagai negara bervariasi yang terdiri dari sistem padang umbaran (pedok), intensif, dan ekstensif. Pemeliharaan yang sering disebut ranch farming. Sistem perkandangan rusa timor harus dilengkapi dengan habitat buatan (artificial environmenl) secara permanen berupa kandang isolasi (isolation room) dan Iapangan terbuka (open barn).

Kebanyakan perkandangan rusa timor di Indonesia timur, dinding kandang terbuat dari tumpukan pelepah daun pohon gewang kering, batang pohon yang kering, bambu, kumpulan batu cadas atau juga papan. Namun pada perkandangan modern biasanya dinding menggunakan terali besi atau berbahan tembok di bagian bawah dan pagar besi di bagian atas. 

Pada kandang beratap harus memiliki langit-langit atap minimal dua meter dan pada suhu yang tinggi harus menghindari bahan seng karena tidak dapat menangkal panas. Perkandangan dengan sistem tidak disarankan arena dapat membuat rusa nervous karena sifatnya yang sangat waspada. 

Luas kandang harus menyesuaikan dengan jenis dan umur rusa. Kandang yang semakin luas akan membuat rusa menjadi semakin nyaman dan berguna dalam kesehatan rusa. Pada daerah tropis seperti Indonesia harus memperhatikan ventilasi dan tinggi kandang sehingga rusa akan nyaman dengan sirkulasi yang baik. 

Luas kandang yang ideal bagi rusa timor berkisar 2,75 m2/ekor dam harus dilengkapi dengan shelter, tempat pakan, dan minum yang harus mudah dijangkau. Tinggi pagar minium kandang rusa yaitu 0,5 m. rusa timor akan nyaman pada suhu 21-23oC. Kandang pemeliharaan seharusnya dibedakan berdasarkan fase umur dan fisiologis, agar memudahkan dalam pendataan dan meningkatkan kesejahteraan satwa. Kandang rusa dibuat dengan ukuran sesuai dengan standarnya, yaitu rusa tidak boleh merasa kesempitan. 

Terdapat 3 kandang peraga rusa timor dengan ukuran kandang peraga I (p x l x t = 27,45 x 14,82 x 2,28 m), kandang peraga II dan III (p x l x t = 15,1 x 10,45 x 2,05 m). Untuk menjamin kenyamanan rusa, diperlukan penambahan fasilitas kandang seperti kandang karantina yang berfungsi sebagai perawatan terhadap rusa yang sakit. Selain itu, kandang karantina dibuat untuk mencegah penularan penyakit dari rusa yang sakit ke rusa yang sehat, sehingga rusa akan lebih merasa nyaman


Pembuatan penangkaran rusa timor terbagi menjadi beberapa sistem yaitu sistem penangkaran terkurung (kandang/pedok), semi terkurung (mini ranch), dan sistem bebas (ranch). Perkandangan rusa tumor harus memperhatikan kebersihan dan sanitasi karna akan berpengaruh terhadap kesehatan ternak. 

Mini ranch merupakan habitat buatan dalam kandang penangkaran yang berpagar keliling dilengkapi dengan sumber air, tempat pakan, lapangan perumputan, dan areal pepohonan. Kedua kawasan penangkaran berada pada wilayah pemukiman warga. Sanitasi merupakan suatu kegiatan pencegahan yang meliputi kebersihantempat tinggal ternak atau kandang dan lingkungannya dalam rangka untuk menjaga kesehatan ternak sekaligus pemiliknya.

Umur pubertas sangat penting untuk diketahui sebab pubertas merupakan awal dari kehidupan reproduksi, sehingga nantinya dapat menetapkan rusa betina pertama kali dikawinkan. Rusa betina mulai pubertas terjadi pada umur 15-18 bulan, pubertas sangat dipengaruhi oleh berat badan dan ketersediaan pakan.

Pakan merupakan salah satu faktor yang yang sangat berpengaruh terhadap reproduksi, kekurangan protein menyebabkan timbulnya berahi yang lemak, silent heat, anestrus, kawin berulang, dan asupan pakan yang kurang akan mengganggu sintesa dan regulasi hormon-hormon reproduksi yang sangat berperan dalam penampilan gejala berahi ternak betina. Pemberian pakan yang kurang optimal berpengaruh pada reproduksi rusa akibatnya populasinya semakin menurun. Rrusa dewasa memiliki kebutuhan pakan sebanyak 5,5 kg pakan per hari.

Tingkah laku estrus pada rusa dapat dilihat dari frekuensi urinasi, following, kissing other female, walking around the fence, shouting, makan dan minum. Tingkah laku yang ditampilkan rusa jantan untuk menarik perhatian betina yaitu berguling, meloncat-loncat, mengikuti dan berkeliling disekitar rusa timor betina. Tingkah laku kawin jantan diantaranya jantan menjadi agresif, mengikuti betina, kemudian menjilati betina, mencium gentalia betina, dan menunggangi betina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun