Mohon tunggu...
Sarlin Leo
Sarlin Leo Mohon Tunggu... Mahasiswa -

*Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mampus Kau Dikoyak Sepi

25 Maret 2018   09:20 Diperbarui: 25 Maret 2018   09:54 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

by     :  Sarlin Leo

RASA SAKIT MERINTIH

LUKA MENGANGA MENJERIT

MENERIAKAN KEGETIRANNYA

SUARA HATI MENARIK NYAWA UNTUK PERGI

SUARAKU MATI SUDAH

HANYA KERETAKAN GIGI YANG TERSISA

NYIURKU HILANG BERSAMA JEMARIKU

KINI TINGGAL TUBUH KURUS TAK BERJIWA

DARAHKU YANG DAHULU SUCI

KINI BAK PELACUR YANG TERKUTUK

NAFASKU YANG DAHULU HARUM

KINI BAK RACUN YANG MENUSUK 

DAHULU AKU KAU SAYANGI

KAU SIRRAMI DENGAN KASIH SAYANG

TUBUHKU KAU CINTAI SEPERTI BIDADARI

KAU JAGA SEPERTI BAYI YANG DITIMANG

HIJAUKU HILANG SUDAH

KESEJUKAN DARIKU KINI SIRNAH

PASRAHKU KEMBALI PADA SANG PENCIPTA

SAMBIL BERHARAP PADAMU RASA IBA

ITULAH HATIMU MANUSIA

PIKIRAN YANG TANPA KATA PUAS

KESERAKAHAN YANG TIADA TARA

KEINGINAN YANG SELALU HAUS

JANGAN LAGI KAU CARI AKU

JANGAN TANYA DIMANA AKU 

KITA BERPISAH ATAS MAUT 

SUDAH CUKUP JANGAN KAU BERKELUT

AKU YANG KAU SEBUT POHON 

AKU PAMIT DENGAN MEMOHON

MAMPUSLAH KAU DIKOYAK SEPI

MATILAH KAU MENYENDIRI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun