Mohon tunggu...
Banyu Wijaya
Banyu Wijaya Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

#nusantaraindonesiatrulyuniversa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Serat Wulang Reh (17-24)

3 Juni 2013   16:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:35 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Ingkang becik kojahipun, sira anggoa kang pasthi, ingkang ala singgahana, aja sira anglakoni, lan den awas akohaj, iya ing mangsa puniki

(Cerita yang baik, jadikanlah pelajaran, yang buruk tinggalkanlah, jangan ditiru, hati-hatilah dengan banyaknya cerita, yang ada pada masa kini)

13

Akeh wong kang sugih wuwus, annging densampar pakolih, amung badane priyangga, kang denpakolihke ugi, panastene denumbar, tan na nganggo sawatawis

(Banyak orang yang banyak cerita, tetapi terselip kepentingan, hanya dirinya sendiri, yang diuntungkan, kedengkiannya dibiarkan, tanpa menghiraukan lainnya)

14

Aja na wong bisa tutur, ngemungna ingsun pribadi, aja na kang amamadha, angrasa pinter pribadi, iku setan nunjang-nunjang, tan pantes dipunpareki

(Kalau ada orang bicara, menonjolkan diri sendiri, kalau ada yang berani, merasa paling pintar, itulah setan yang bicara, jangan didekati)

15

Sikokna den kaya asu, yen wong kang mangkono ugi, dahwen open nora layak, yen sira sandhingan linggih, nora wurung katularan, becik singkirana ugi

(Halaulah seperti anjing, orang yang seperti itu, sangat tidak patut, bila didekati, pasti ketularan, lebih baik dijauhi)

16

Poma-poma wekasingsun, mring kang maca layang iki, lahir batin den estokna, saunine layang iki, lan den bekti mring wong tuwa, ing lahir prapta ing batin

(Sesungguhnya hati nasihat ini, kepada yang membacanya, patuhilah lahir batin, segala yang ada dalam serat ini, dan berbaktilah kepada orang tua, secara lahir dan batin)

Kinanthi Leadership

1.Bisa merasakan penderitaan orang lain

2. Pengendalian diri

3. Rendah hati

4. Ciptakan lingkungan yang bersih

5. Jangan malas

6. Belajar dari sejarah masa lalu

*) Sumber: Buku "Javanese Wisdom, Berpikir dan Berjiwa Besar", Agung Webe)

Baca juga:

Serat Wulang Reh (1-5)

Setat Wulang Reh (6-8)

Serat Wulang Reh (9-16)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun