Mohon tunggu...
Banyu Wijaya
Banyu Wijaya Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

#nusantaraindonesiatrulyuniversa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pralambang Ranggawarsita: Bejo sing Eling lan Waspada

23 Desember 2012   09:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:09 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ramalan Jayabaya tentang kepemimpinan masa depan Nusantara yang ditulis Pujangga Ranggawarsita. Pralambang ramal yang disampaikan Rangawarsita menyinggung keadaan bangsanya yang suatu ketika akan mengalami transvaluasi nilai-nilai. Sejumlah pralambang yang dikemukakan Ranggawarsita adalah:

1. Tiyang asor wonten nginggil

Terjemah bebas: Orang rendah (wong cilik, rakyat jelata) ada di atas (berkuasa)

2. Tiyang inggil dados asor

Terjemah bebas: Orang tinggi (orang kaya, status sosial tinggi) jadi berada di bawah (tidak berkuasa, pegawai rendahan)

3. Tiyang sugih dados melarat

Terjemah bebas: Orang kaya jadi orang miskin

4. Tiyang melarat dados sugih

Terjemah bebas: Orang miskin jadi orang kaya

5. Wong bener thenger-thenger

Terjemah bebas: Orang yang benar termangu-mangu merasa kepayahan/kesusahan tak bisa berbuat apa-apa

6. Wong salah bungah-bungah

Terjemah bebas: Orang salah merasa senang/gembira ria

7. Wong apik ditampik-tampik

Terjemah bebas: Orang baik ditolak ditampik (diusir-usir atau diping-pong)

8. Wong jahat munggah pangkat;

Terjemah bebas: orang jahat naik pangkat/derajat

9. Wong agung kesrimpung

Terjemah: Orang yang mulia dilecehkan

10. Wong ala kepuja

Terjemah bebas: orang jelek dipuja-puji

11. Wong wadon ilang kawirangane

Terjemah bebas: Wanita hilang rasa malunya

12. Wong lanang ilang kaprawirane;

Terjemah bebas:  pria hilang kemampuan kepemimpinnya

13. Akeh wong lanang ora duwe bojo

Terjemah bebas: Banyak pria tidak mau beristri

14. Akeh wong wadon ora setya marang bojone

Terjemah bebas: banyak wanita tidak setia/ingkar kepada suaminya

15. Akeh ibu ngedol anake

Terjemah bebas: Banyak ibu menjual anaknya

16. Akeh wong wadon ngedol awake

Terjemah bebas: Banyak wanita menjual diri/tubuhnya

17. Wong wadon nunggang jaran

Terjemah bebas: Wanita naik/menunggang kuda (kuda bisa sebagai perumpaan: sesuatu yang tinggi, bisa jabatan, kekayaan, dsb. Artinya banyak wanita jadi pejabat/pemimpin) atau arti sesungguhnya yakni banyak wanita sekarang yang naik/menunggang kuda dalam perlombaan, dsb.

18. Wong lanang nunggang dingklik

Terjemah bebas: pria naik kursi dingklik (kursi kecil pendek, sebagai perumpaaan: sesuatu yang rendahan, bisa jabatan, kekayaan, dsb). Artinya: pria memiliki jabatan rendahan.

19. Akeh wong adol ilmu

Terjemah bebas: Banyak orang menjual ilmu

20. Akeh wong ngaku-ngaku jabane putih jerone udu

Terjemah bebas: Banyak orang mengaku-aku kulit luarnya baik, tetapi ternyata hatinya bukan seperti itu, berarti hatinya jelek.

21. Akeh udan salah mangsa

Terjemah bebas: Banyak hujan tidak tepat musimnya

22. Akeh prawan tuwa

Terjemah bebas: Bnayak perawan tua

23. Akeh rondho nglairake anak

Terjemah bebas: Banyak janda yang melahirkan anak

24. Akeh jabang bayi goleki bapake

Terjemah bebas: Banyak bayi mencari ayahnya

25. Akeh sing nentang agomo

Terjemah bebas: Banyak orang yang mementang agama

26. Perikamanungsan tansaya ilang

Terjemah bebas: Perikemanusiaan semakin hilang

27. Omah suci dibenci

Terjemah bebas: Rumah suci (ibadah, baik) justru dibenci/dijauhi

28. Omah ala tansa dipuja

Terjemah bebas: rumah maksiat justru semakin disenangi/dipuja-puji

29. Wong wadon lacur ing endi-endi

Terjemah bebas:  Wanita melacur/berzina di mana-mana

30. Akeh laknat akeh pengkhianat

Terjemah bebas: Banyak laknat banyak pengkhianat

31. Akeh anak mangan bapak

Terjemah bebas: Banyak anak menjelekkan/bertengkar/bermusuhan dengan ayahnya

32. Akeh sedulur mangan sedulur

Terjemah bebas: Banyak saudara menjelekkan/bertengkar/bermusuhan dengan saudaranya

33. Konco dadi mungsuh

Terjemah bebas: Teman/sahabat jadi musuh (kawan jadi lawan)

34. Guru dadi satru

Terjemah bebas: Guru jadi musuh

35. Tangga padha curiga

Terjemah bebas: Tetangga saling curiga

36. Wong salah dianggep bener

Terjemah bebas: Orang salah dianggap benar

37. Pengkhianat saya nikmat

Terjemah bebas: Pengkhianat semakin merasakan kenikmatan

38. Durjana saya sampurna

Terjemah bebas: Durjana/kejahatan semakin sempurna

39. Wong lugu kablenggu

Terjemah bebas: Orang yang lugu/polos terbelenggu

40. Sing curang garang

Terjemah bebas: Yang curang berkuasa

41. Sing jujur kojur

Terjemah bebas: Yang jujur sengsara

42. Akeh barang haram

Terjemah bebas: Banyak barang/beda-benda haram

43. Akeh anak haram

Terjemah bebas: Banyak anak haram

44. Wong golek pangan kaya gabah diinteri

Terjemah bebas: Orang mencari rizki ibarat ditampi. Ditampi: gabah di tampah (sebuah wadah berbentuk lingkaran) digoyang-goyang memutar.

45. Sing kebat kliwat

Terjemah bebas: Yang tangkas lepas

46. Sing telat sambat

Terjemah bebas: Yang terlanjur menggerutu

47. Sing anggak ketungkak

Terjemah bebas: Yang congkak terbentur

48. Sing wedi mati

Terjemah bebas: Yang takut mati

49. Ratu ora netepi janji musnah kekuwasaane

Terjemah bebas: ratu/raja/pemimpin/pejabat ingkar janji, hilang wibawanya

50. Akeh omah ing dhuwur jaran

Terjemah bebas: Banyak rumah di panggung kuda

51. Wong mangan wong

Terjemah bebas: Orang makan/mengeksploitasi sesamanya

52. Wong Jawa kari separo

Terjemah bebas: Orang Jawa tinggal setengah

53. Landa-Cina kari sejodho

Terjemah bebas: Belanda-Cina tinggal sepasang

54. Bejane sing lali, bejane sing eling

Terjemah bebas: Beruntunglah si lupa, beruntunglah si sadar

55. Nanging sa'beja-bejane sing lali

Terjemah bebas: Tapi betapapun beruntung si lupa

56. Isih beja sing eling lan waspada

Terjemah bebas: Masih lebih beruntung si sadar dan waspada

(sumber: buku Sufi nDeso vs. Wahabi Kota dan Ramalan Jayabaya)

+++

Pralambang-pralambang tersebut banyak yang jadi relitas sekarang ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun