Pagi ini serasa sendiri Tak ada yang menemani Terasa hampa dan sunyi Nampak banyaknya ganjalan hati
Kucoba keluar dari rumah mencari sumber terangnya cahaya namun yang kulihat tampak tak sempurna berbeda dengan malam sebelumnya kini awan hitam seakan mengerubutinya
Bulan terlihat kusam pancaran mentari mampu menembus awan hitam menelusuk ke permukaan keindahan bumi Daun pepohonan pun terkena pantulan Batuan hitam hanya terdiam menikmati indahnya rembulan Ikan dalam kolam pun terjaga menemani bulan yang kusam
Jangkrik katak ikut tertawa Melihat ku berlinang air mata bukan karena ditinggal orang tercinta bukan pula karena rembulan yang tak sempurna tapi karena melihat begitu Agung ciptaan-Nya
Sadar dan tak sadar selalu berganti Khilaf menjadi dalil pembela diri dan Tobat selalu jadi penawar penghibur hati syukurku panjatkan di malam yang sunyi
Terima kasih Tuhan… Engkau masih memberikanku kehidupan. Terima kasih kawan, kau masih memberikanku harapan Terima kasih sobat, dirimu selalu memberikanku semangat Terima kasih Ibu… Keikhlasan dan Doamu yang tak kenal waktu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H