Mohon tunggu...
Banyumas Maya
Banyumas Maya Mohon Tunggu... Administrasi - Karena Berbagi Tak Pernah Rugi, Teruslah Berkarya

Anak desa yang bersahaja mencoba Belajar Menulis Menjadi Pewarta Warga [Citizen Journalism]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menghidupkan Kesenian Buncis yang Kian Terkikis

8 November 2014   16:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:19 828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Katanya Indonesia banyak sekali memiliki kesenian, Setiap daerah setiap wilayah pasti mempunyai jenis kesenian dan kreatifitas yang unik. Namun ternyata tak sedikit warisan kesenian yang sampai saat ini jarang kita jumpai atau orang menyebutnya hampir punah. Perkembangan zaman dan arus informasi yang begitu cepat menjadi faktor perkembangan seni tradisional dan yang tak kalah pentingnya adalah proses regenerasi.

[caption id="attachment_333954" align="aligncenter" width="500" caption="Kesenian Buncis / dok. Banyumas Maya"][/caption]

Kesenian buncis merupakan kesenian dari daerah Banyumas yang sudah begitu jarang kita temui. konon menurut cerita kesenian buncis mulai ada pada abad ke-17 sebagai hiburan masyarakat. berkembang pada masa penjajahan belanda maka kesenian ini menjadi penyemangat dan motivasi para pejuang melalui bentuk tarian buncis.

Apa itu Buncis?

Kesenian Buncis merupakan tarian rakyat yang hidup dan berkembang di wilayah Banyumas dengan musik angklung berpadu dengan gamelan. menurut asal kata buncis berasal dari kata bunter dan cis. menurut sesepuh bunter adalah gagang dan cis merupakan keris kecil. konon awal mula tarian ini karena meniru bentuk tarian yang ada disajikan penjelmaan makhluk yang berada di dalam bunter dan cis. pusaka ini merupakan satu kesatuan namun karena terjatuh bunter menjelma menjadi makhluk seperti manusia yang tinggi dan berbulu dan cis menjelma menjadi naga. kedua makhluk tersebut menari-nari karena bisa mengalahkan musuhnya.

Kesenian Buncis Saat ini

Rasa penasaran saya terhadap kesenian buncis hingga mengantarkan saya sampai di Desa Tambak Negara Kecamatan Rawalo dalam event Grebeg Suran tahun 2014.  Acara rutin tahunan ini dibuat lebih beda dengan konsep yang menarik.

"Ini adalah acara pertama yang dibuat lebih meriah, dengan tenda-tenda dan konsep tradisional yang menjadi daya tarik wisata. acara Grebeg suran kali ini menyajikan aneka kekayaan kesenian yang berada di Kalitanjung seperti Wayang, Ebeg, Lengger, Gondolia dan Buncis." tutur Mbak Dewi Panitia kegiatan Grebeg Suran dari Desa Tambak Negara.

1415414420755023
1415414420755023
Grebeg Suran Kalitanjung / dok. Banyumas Maya

Buncis pada penampilan di Grebeg Suran desa Tambaknegera mengiringi arak-arakan tumpeng ke perempatan utama yang menjadi pusat kegiatan. setelah diadakan rangkaian acara adat serta pementasan berbagai kesenian hingga waktu yang di tunggu datang juga.

Wajah gadis cantik dan pemuda yang ganteng-ganteng memakai pakaian tradisional dengan desain yang menarik menuju ke lapangan tempat pementasan. mereka membawa angklung dan di iringi dengan gamelan banyumasan.

1415413912948710833
1415413912948710833
Saya sangat terkagum dengan penampilan mereka, dengan gerakan-gerakan trengginas yang cantik mampu memukau pengunjung. kesenian yang baru pernah saya lihat dan begitu menarik perpaduan antara iringan musik dan gerakan tariannya.

Kesenian buncis ini dimainkan oleh pemuda dan pemudi asal dari tambaknegara. mereka begitu antusias dan semangat menyajikan suguhan kesenian asli Banyumas. inilah regenerasi yang sangat luar biasa.

Dalam pementasan biasanya laras angklung menggunakan slendro, dan lagu yang dibawakan adalah lagu -lagu banyumasan diantaranya Eling-eling, Ricik-ricik, Jemuwah Wage, Lurah Mantu, Prawan Kulon Kali.

Acara Grebeg suran di Tambak negara sungguh sangat menarik dan menyenangkan, namun akan lebih baik lagi jika di garap dengan lebih tertata dan di publikasikan lebih luas sehingga lebih banyak masyarakat yang tahu akan acara tersebut.

1415414114399034829
1415414114399034829
Salut untuk teman-teman pemuda dan pemudi di Kalitanjung desa Tambaknegara yang tetap menjaga warisan leluhur berupa kesenian Buncis. semoga tetap berkembang dan tetap lestari.

Selamat berakhir pekan sobat kompasiana, salah hangat dari desa di kaki gunug slamet. ^_^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun