Sebagai seorang fans Naruto -yang bukan fans Boruto-, saya mencapai sebuah kesimpulan bahwa desa Konohagakure, sebuah desa utama yang menjadi tempat tinggal pahlawan besar Naruto Uzumaki, ternyata bukanlah sebuah desa yang ideal. Desa ini tidak memungkinkan persamaan hak bagi seluruh warga negara, dan yang luar biasa kentaranya adalah adanya monopoli dalam pemerintahan desa Konoha ini. Begini penjelasannya !
      Mari kita awali dengan murojaah sejarah berdirinya desa Konoha dulu,
      Desa ini terbentuk setelah ada sebuah gencatan senjata antara dua suku besar, yaitu suku Senju dan suku Uchiha. Dua pemimpin mereka yaitu Hashirama dan Madara sama-sama sepakat untuk membentuk aliansi untuk mengakhiri perang Dunia I. Selain kedua suku tersebut, banyak juga suku lain yang bergabung, antara lain suku Hyuga, Aburame, Nara, Inuzuka, dan lain-lain. Aliansi tersebut menghasilkan keputusan terbentuknya desa Konoha, dengan presidennya yang bergelar Hokage.
      Hashirama Senju ditunjuk menjadi Hokage pertama, dan dari sinilah dimulai sebuah dinasti politik. Saya heran kenapa Madara tidak dipilih menjadi wakil Hokage pertama, yang berhak mewakili Hashirama bila Hashirama sedang berhalangan. Padahal mereka berdua sama-sama founding father desa ini. Misalnya Hashirama berhalangan hadir di pembukaan Warung Ramen Ichiraku karena masih sibuk ketemu investor, kan bisa minta tolong Madara ngewakilin buat memberi sambutan. Mungkin kalo gitu kan Madara ga bakal minggat dari desa.
      Akhirnya periode kepemimpinan Hashirama pun tamat setelah ia mati terbunuh oleh Kakuzu. Setelah itu, besar harapan saya bahwa yang akan menjadi hokage selanjutnya dari suku Uchiha. Eh ternyata yang jadi hokage malah Tobirama, yangmana merupakan adik kandung Hashirama. Doi yang punya dendam dengan suku Uchiha pun membuat kebijakan politik yang kontroversional.
      Alih-alih menjadikan suku Uchiha sebagai pengaman desa, Tobirama menempatkan suku Uchiha di ujung desa, yang jauh dari pusat utama desa. Sikap Tobirama ini jelas tidak mencerminkan pemimpin yang arif, yang lebih mementingkan ego pribadi dibanding kepentingan umat. Astaghfirullohaladzim !
      Kedzaliman Tobirama ini pun berakhir ketika perang dunia 2, tepatnya ketika ia mati di tangan shinobi Kumogakure, yaitu Kinkaku dan Ginkaku. Tapi yang begitu menjengkelkan, sebelum meninggal, doi langsung menunjuk muridnya sendiri, Hiruzen, sebagai Hokage 3. Utekke neng ndi lhoo???Â
      Mbok ya mending nyuruh murid-muridnya saat itu balik ke desa dulu, disuruh musyawarah, atau kalau bisa ngadain pemilu, buat memilih hokage ketiga. Mungkin Tobirama gak pernah baca hadits kalo sikap tergesa-gesa itu datang dari setan. Astaghfirullohalladzim.
Keputusan Tobirama itupun melengkapi kejengkelan pribadi saya kepada doi. Satu-satunya rasionalisasi yang bisa saya terima yaitu mungkin karena saat itu kondisinya lagi perang dunia kedua, jadi yaa sudahlah, apa boleh buat.
       Periode pun beralih ke tangan Hiruzen, Hokage ketiga. Namun tak lama setelah ia menjabat, ia pun akhirnya digantikan oleh hokage keempat, yaitu Namikaze Minato. Mungkin sebab digantikannya karena Hiruzen ketahuan korupsi uang pajak, atau apa, dan tapi media Konoha tidak ada yang berani menguaknya, karena takut diberedel.
      Tapi itu tidak penting !
      Yang menarik adalah sebuah fakta bahwa Minato, adalah suami dari Uzumaki Kushina, yang mana masih satu keluarga dengan Uzumaki Mito, istri Hashirama. Jadi, Minato masih kerabat dari Hashirama. -setidaknya Minato masuk grup WA Keluarga Besar Hashirama-. Selain itu, Minato adalah murid dari Jiraiya, yang mana Jiraiya juga murid Hiruzen. Artinya, Minato juga punya hubungan dekat dengan Hiruzen.
      Hal itu menguatkan monarki politik keluarga Senju. Pokoknya kisahnya udah mirip kayak desa tetanggalah, yangmana anak dan menantunya sama-sama terpilih jadi pemimpin.
      Wessssssh kok dadi merembet neng ndi-ndi,, Lanjutt !!!   Â
      Akhirnya tak lama pun Minato mati dan kepemimpinan dikembalikan kepada Hiruzen. Selang beberapa tahun, Hiruzen pun menyusul Minato ke alam baka dan membuat kursi Hokage kosong.
      Bukannya membentuk panitia pemilihan umum, langkah yang kemudian dipilih desa Konoha adalah menunjuk Tsunade Senju, cucu Hashirama, sebagai Hokage kelima. Wesss pokok e ojo pedhot oyot lah !!!  Periode kepemimpinan Tsunade pun berjalan cukup lama. Hingga suatu waktu, ia harus sekarat karena desa Konoha diserang presiden Akatsuki, yaitu Pain.
      Melihat kesempatan ini, Danzo -yang merupakan pihak oposisi - memiliki iktikad baik untuk memutus rantai dinasti ini. Akhirnya Danzo terpilih sebagai hokage sementara Konoha.
      Naas, belum lama Danzo menjabat, ia harus mati di tangan Sasuke Uchiha.
      Jangankan ukiran patung, syukuran pemenangan pun belum sempat dilakukan. Mungkin itu cara takdir mengingatkan bahayanya memutus sebuah dinasti politik. Taruhannya nyawa ! Akhirnya Danzo pun tidak terhitung menjadi Hokage keenam.
      Sementara Danzo mati, Tsunade sudah pulih dari sekaratnya. Ia pun meneruskan kepemimpinannya, dan tak lama setelah itu, terjadi perang dunia keempat. Singkat cerita, perang pun dimenangkan oleh aliansi shinobi dan Tsunade kembali meneruskan kepemimpinannya.
      Karena sudah bosan, Tsunade pun akhirnya mengundurkan diri dari kursi Konoha 1 dan sekonyong-konyong memilih Hatake Kakashi, -murid Hokage keempat- menjadi Hokage selanjutnya. Menurut Tsunade, Kakashi dianggap layak menjadi hokage karena keberhasilannya mengepalai tim 7 menyegel Kaguya, padahal itu hanya kedok semata. Pemilihan Kakashi tidak lain hanyalah meneruskan dinasti yang sudah terbangun kokoh.
      Kakashi pun tak lama memimpin Konoha, karena ia hanya dijadikan wayang sementara sembari menunggu Naruto -yang ambisius- siap menjadi Hokage. Padahal saat itu, banyak juga shinobi yang berminat jadi Hokage, seperti Sasuke Uchiha, maupun Kiba Inuzuka. Selain itu, secara kapasitas keilmuan, ada Nara Shikamaru yang sebenarnya lebih layak jadi Hokage selanjutnya.
      Seharusnya, apabila Kakashi memang berjiwa demokratis, ia akan melaksanakan pemilu guna memilih hokage selanjutnya, karena ada 3 calon yang ingin mendaftar menjadi Hokage. Biarkan warga Konoha yang menentukan sendiri siapa pemimpinnya, dengan diadakan pencoblosan. Namun yang terjadi apa? Ahhh sudahlahhhh...
      Saran saya yang terakhir kepada bang Masashi Kishimoto waktu ngelanjutin nulis anime Boruto, setelah Naruto nanti selesai jadi Hokage, mbok ya diadain pemilu lah. Seenggaknya buat formalitas yo nggakpapa, biar nanti Konohamaru -cucu hokage ketiga- disandingkan dengan temannya yang ingusan itu lo, biar nggak keliatan banget dinastinya, biar kayak pemilihan di desa tetangga hehehe
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H