Tetapi konsep mencarter akses ke daya komputasi telah hadir kembali berkali-kali - di penyedia layanan aplikasi, komputasi utilitas, dan komputasi grid pada akhir 1990-an dan mula 2000-an. Ini dibuntuti oleh Cloud Platform, yang benar-benar memungut alih dengan timbulnya perangkat empuk sebagai layanan dan penyedia komputasi awan hyperscale laksana Amazon Web Services.
Seberapa pentingkah cloud?
Membangun infrastruktur untuk menyokong komputasi awan kini menyumbang lebih dari sepertiga dari seluruh pengeluaran TI di semua dunia, menurut keterangan dari penelitian dari IDC. Sementara itu, pembelanjaan guna TI in-house tradisional terus merosot sebab beban kerja komputasi terus bergerak ke cloud, apakah tersebut layanan cloud publik yang ditawarkan oleh vendor atau cloud individu yang di bina oleh perusahaan sendiri.
451 Penelitian memperkirakan bahwa selama sepertiga dari pengeluaran TI perusahaan akan dipakai untuk hosting dan layanan cloud tahun ini "menunjukkan semakin bertambahnya ketergantungan pada sumber eksternal infrastruktur, aplikasi, manajemen, dan layanan keamanan". Analis Gartner memprediksikan bahwa setengah dari perusahaan global yang memakai cloud kini akan memakai semua tersebut pada tahun 2021.
Berdasarkan keterangan dari Gartner, pengeluaran global guna layanan cloud akan menjangkau $ 260 miliar tahun ini naik dari $ 219,6 miliar. Ini pun tumbuh pada tingkat yang lebih cepat dari yang diduga para analis. Tetapi tidak sepenuhnya jelas berapa tidak sedikit permintaan tersebut datang dari bisnis yang benar-benar hendak pindah ke cloud dan berapa tidak sedikit yang sedang dibuat oleh vendor yang sekarang melulu menawarkan versi cloud dari produk mereka (seringkali sebab mereka hendak pindah dari memasarkan lisensi satu kali untuk memasarkan langganan cloud yang berpotensi lebih menguntungkan dan bisa diprediksi).
Cloud Platform Engineer
Manfaat yang tepat bakal bervariasi cocok dengan jenis layanan Cloud Platform yang dipakai tetapi, pada dasarnya, memakai layanan cloud berarti perusahaan tidak mesti melakukan pembelian atau merawat infrastruktur komputasi mereka sendiri.
Tidak butuh lagi melakukan pembelian server, memperbarui software atau sistem operasi, atau menonaktifkan dan melemparkan perangkat keras atau perangkat empuk saat kedaluwarsa, sebab semuanya ditangani oleh pemasok. Untuk software komoditas, laksana email, masuk akal untuk berpindah ke penyedia cloud, daripada mengandalkan kemampuan internal. Sebuah perusahaan yang berspesialisasi dalam menjalankan dan menyelamatkan layanan ini ingin memiliki kemampuan yang lebih baik dan staf yang lebih kawakan daripada yang dapat dicarter oleh bisnis kecil, sampai-sampai layanan cloud barangkali dapat menyerahkan layanan yang lebih aman dan tepat guna untuk pemakai akhir.
Menggunakan layanan cloud berarti perusahaan bisa bergerak lebih cepat pada proyek dan menguji konsep tanpa pengadaan panjang dan biaya mula yang besar, sebab perusahaan melulu membayar sumber daya yang mereka konsumsi. Konsep kelincahan bisnis ini tidak jarang disebut oleh penyokong cloud sebagai guna utama. Kemampuan untuk menambah layanan baru tanpa masa-masa dan upaya yang berhubungan dengan pengadaan TI tradisional mesti berarti lebih gampang untuk pergi dengan software baru lebih cepat. Dan bila software baru ternyata menjadi paling populer, sifat lentur dari awan berarti lebih gampang untuk meningkatkannya dengan cepat.
Untuk perusahaan dengan software yang mempunyai puncak besar dalam pemakaian, contohnya yang hanya dipakai pada masa-masa tertentu dalam satu minggu atau tahun, barangkali masuk akal secara keuangan untuk menyimpannya di cloud, daripada memasang perlengkapan keras dan empuk khusus. menganggur untuk mayoritas waktu. Pindah ke software yang di-hosting cloud guna layanan laksana email atau CRM bisa menghilangkan beban pada staf TI internal, dan bila software seperti tersebut tidak menghasilkan tidak sedikit keunggulan kompetitif, bakal ada sedikit akibat lainnya. Pindah ke model layanan pun memindahkan pengeluaran dari capex ke opex, yang barangkali berguna untuk beberapa perusahaan.
Sumber : http://bit.ly/netdataindo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H